"Jangankan humas Pemprov, itu tiap ada rapat angket dibuka untuk publik untuk umum," ujar Inggard ketika dihubungi, Rabu (11/3/2015).
Inggard mengatakan, pelaksanaan penyelidikan hak angket tidak dilakukan untuk menjatuhkan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Akan tetapi, untuk mencari kebenaran.
Dia mengatakan, penyelidikan hak angket ini akan berjalan secara transparan. Masyarakat umum pun boleh datang menyaksikan rapat angket.
"Direkam pun enggak masalah. Main buka-bukaan aja saat angket. Supaya jelas potret bangsa kita ini," ujar Inggard.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama berharap proses rapat angket dapat berjalan transparan dan terbuka. Hal itu dilakukan agar tidak muncul rasa curiga dari warga Ibu Kota, khususnya, dalam pelaksanaan angket ini. (Baca:
Jika pelaksanaan rapat angket dilakukan secara terbuka, warga juga akan mengetahui bagaimana proses sebenarnya penyampaian APBD DKI 2015 ke Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).
"Saya harapkan apa yang sudah digembar-gemborkan kita semua bahwa angket untuk membuat semua (permasalahan menjadi) terang benderang ke publik bisa ditunjukkan dengan membuat semua rapat angket terbuka," kata Basuki yang sedang terbaring sakit demam berdarah itu dalam pesan singkatnya, Selasa (10/3/2015) malam. (Baca: Ahok: Tak Ada Satu Detik Pun yang Tidak Kami Rekam dengan Kamera)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.