Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Modifikasi Sel Mapolsek Agar Tahanan Tak Kabur

Kompas.com - 11/03/2015, 15:06 WIB
Tangguh Sipria Riang

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pascakaburnya tahanan di Polsek Pesanggrahan, seluruh kapolsek wilayah Jakarta Selatan mendapat peringatan dari Kapolres Metro Jakarta Selatan, Komisaris Besar Wahyu Hadiningrat.

"Kapolres kasih imbauan ke seluruh kapolsek terkait pengawaan dan pengendalian. Khususnya, wasda (pengawasan dan pengendalian)," ujar Kapolsek Pesanggrahan, Komisaris Deddy Arnadi, Rabu (11/3/2015).

Deddy mengaku telah melakukan langkah preventif di wilayah tugasnya. Saat ini, ruang tahanan di Mapolsek Pesanggrahan telah dimodifikasi. Namun, kata Deddy, modifikasi tersebut dilakukan guna meminimalisir kejadian serupa di ruang tahanan.

"Teralis (ruang tahanan) diturunkan menjadi 15 cm. Awalnya 50 cm. Saya cor dari bawah. Jadi, tidak muat untuk dilewati kepala orang," kata mantan Wakapolsek Kebayoran Baru tersebut.

Deddy mengaku hal tersebut ia lakukan saat masih tiga bulan pertama sejak menjabat Kapolsek Pesanggrahan, Oktober 2013 lalu.

Menurut dia, bagian ventilasi ruang tahanan memang sangat sensitif dan kerap menjadi celah utama bagi tahanan untuk kabur.

"Itu (modifikasi ruang tahanan) sudah saya lakukan sejak Januari 2014. Soalnya, kalau ventilasi rentan digergaji atau disiram air keras," ujarnya seusai mengikuti rapat Wasrik (pengawasan dan pemeriksaan) dari Polda Metro di Mapolres Jakarta Selatan.

Sebelumnya, lima tahanan Polsek Jagakarsa melarikan siri setelah menjebol ruang tahanan, Senin (9/3/2015) dini hari. [Baca: Jebol Teralis, Lima Tahanan Polsektro Jagakarsa Melarikan Diri]
Hingga saat ini, empat tahanan telah ditangkap kembali dan satu buron. [Baca: Persembunyian Tahanan Kabur dari Polsek Jagakarsa Diketahui]

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BPBD DKI: Banjir yang Rendam Jakarta sejak Kamis Pagi Sudah Surut

BPBD DKI: Banjir yang Rendam Jakarta sejak Kamis Pagi Sudah Surut

Megapolitan
Maju Mundur Kenaikan Tarif Transjakarta, Wacana Harga Tiket yang Tak Lagi Rp 3.500

Maju Mundur Kenaikan Tarif Transjakarta, Wacana Harga Tiket yang Tak Lagi Rp 3.500

Megapolitan
Mengapa Penjaga Warung Madura Selalu 'Video Call' Setiap Hari?

Mengapa Penjaga Warung Madura Selalu "Video Call" Setiap Hari?

Megapolitan
Gara-gara Masalah Asmara, Remaja di Koja Dianiaya Mantan Sang Pacar

Gara-gara Masalah Asmara, Remaja di Koja Dianiaya Mantan Sang Pacar

Megapolitan
Pendatang Usai Lebaran Berkurang, Magnet Jakarta Kini Tak Sekuat Dulu

Pendatang Usai Lebaran Berkurang, Magnet Jakarta Kini Tak Sekuat Dulu

Megapolitan
Pendaftaran Cagub Independen Jakarta Dibuka 5 Mei 2024, Syaratnya 618.750 KTP Pendukung

Pendaftaran Cagub Independen Jakarta Dibuka 5 Mei 2024, Syaratnya 618.750 KTP Pendukung

Megapolitan
Polisi Tilang 8.725 Pelanggar Ganjil Genap di Tol Jakarta-Cikampek Selama Arus Mudik dan Balik

Polisi Tilang 8.725 Pelanggar Ganjil Genap di Tol Jakarta-Cikampek Selama Arus Mudik dan Balik

Megapolitan
Belajar dari Pemilu 2024, KPU DKI Mitigasi TPS Kebanjiran Saat Pilkada

Belajar dari Pemilu 2024, KPU DKI Mitigasi TPS Kebanjiran Saat Pilkada

Megapolitan
Kisah Bakar dan Sampan Kesayangannya, Menjalani Masa Tua di Perairan Pelabuhan Sunda Kelapa

Kisah Bakar dan Sampan Kesayangannya, Menjalani Masa Tua di Perairan Pelabuhan Sunda Kelapa

Megapolitan
Bandara Soekarno-Hatta Jadi Bandara Tersibuk Se-Asia Tenggara Selama Periode Mudik Lebaran

Bandara Soekarno-Hatta Jadi Bandara Tersibuk Se-Asia Tenggara Selama Periode Mudik Lebaran

Megapolitan
KPU DKI Susun Jadwal Pencoblosan Pilkada 2024 jika Terjadi Dua Putaran

KPU DKI Susun Jadwal Pencoblosan Pilkada 2024 jika Terjadi Dua Putaran

Megapolitan
Mengapa Warung Madura di Jabodetabek Buka 24 Jam?

Mengapa Warung Madura di Jabodetabek Buka 24 Jam?

Megapolitan
Misteri Motif Selebgram Meli Joker Pilih Akhiri Hidup dengan 'Live' Instagram, Benjolan di Kepala Sempat Disorot

Misteri Motif Selebgram Meli Joker Pilih Akhiri Hidup dengan "Live" Instagram, Benjolan di Kepala Sempat Disorot

Megapolitan
Dishub DKI Kaji Usulan Kenaikan Tarif Rp 3.500 Bus Transjakarta yang Tak Berubah sejak 2007

Dishub DKI Kaji Usulan Kenaikan Tarif Rp 3.500 Bus Transjakarta yang Tak Berubah sejak 2007

Megapolitan
Tarif Sementara Bus Transjakarta ke Bandara Soekarno-Hatta Rp 3.500, Berlaku Akhir April 2024

Tarif Sementara Bus Transjakarta ke Bandara Soekarno-Hatta Rp 3.500, Berlaku Akhir April 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com