"Ada JPO lebar bisa jadi toko kayak skybridge di Hongkong begitu, itu sudah ada standarnya. Sama kayak di Tambora, itu standar pembangunan rusun kami, nanti pasar rakyat juga kami buat standarnya," kata Basuki, di Balai Kota, Rabu (18/3/2015).
Ia mengaku sulit merealisasikan keinginannya itu karena hampir semua JPO di Jakarta sudah tidak terawat. Sehingga, ia berjanji akan memperbaiki kondisi JPO yang ada.
Apabila skybridge belum dapat terlaksana, paling tidak, jembatan penyeberangan di Jakarta seperti JPO yang ada di depan Bundaran HI, Jalan MH Thamrin dengan hiasan pot-pot bunga dan tanaman plastik. Pengelolaan jembatan yang sebelumnya di bawah kendali Dinas Perhubungan DKI pun akan diubah.
Menurut dia, Dishub DKI memiliki aturan perawatan JPO dalam jangka waktu enam bulan sekali saja. Sehingga tugas perawatan jembatan akan dibagi dengan perusahaan yang memiliki iklan reklame di jembatan itu.
Oleh karena itu, lanjut mantan Bupati Belitung Timur itu, ketika dilakukan tender atau lelang perusahaan iklan untuk jembatan, klausal kewajiban merawat kondisi jembatan akan dimasukkan. Bukan lagi 6 bulan sekali, melainkan menjadi 2 hari sekali.
Pengiklan dan Dishub bersama-sama membersihkan dan membenahi fisik JPO. "Kami lagi mau lelang ada 1.000 halte sama JPO," kata Basuki.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.