"Kita mulai era baru e-budgeting di Indonesia. Nanti waktu kami ngisi ini (e-budgeting) semua media boleh lihat, kenapa seperti ini dan SKPD enggak bisa lagi 'main' nih," kata Basuki di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis.
Dengan langkah ini, Basuki meyakini warga dapat mengetahui pihak-pihak mana saja yang kongkalikong dan "bermain" dengan anggaran. Warga maupun DPRD kini bisa ikut menilai anggaran mana saja yang dirasa tidak sesuai atau tidak masuk akal. Akan ada proyektor yang memperlihatkan sistem e-budgeting dalam pembahasan RAPBD 2015. Pihak mana yang memasukkan serta mencoret anggaran dapat terlihat jelas dengan e-budgeting itu.
"Jadi, misalnya Pak Pras, saya sudah minta untuk hadir dan lihat nanti, kami kasih dia password e-budgeting. Jadi, Ketua DPRD punya password dan bisa lihat staf-stafnya untuk kunci anggaran. Kalau stafnya sembarang kunci dan kurang-kurangin gimana? Kan kebaca ada password-nya, berarti Ketua DPRD yang mengunci dan pasang sembarangan," kata Basuki.
Rencananya, pembahasan RAPBD DKI 2015 akan berlangsung pada pukul 10.00 di Ruang Pola Bappeda Blok G lantai 2. Sebelumnya, beberapa pihak yang memiliki password e-budgeting adalah Gubernur, Sekda, Kepala BPKAD, Kepala Bappeda, serta penanggung jawab di masing-masing SKPD.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.