Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Kalau Nasdem Dipuji Ahok, yang Lain Enggak Usah Cemburu dan Marah"

Kompas.com - 20/03/2015, 08:54 WIB
Jessi Carina

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Anggota DPRD DKI dari Fraksi Partai Nasional Demokrat, Bestari Barus, mengakui bahwa terjadi perseteruan antara dia dan anggota DPRD lain dalam ruang VIP Gedung DPRD DKI, kemarin. Bestari mengatakan, hal tersebut dipicu dengan kedatangannya dalam pembukaan input e-budgeting bersama Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama.

"Mereka mempermasalahkan kedatangan saya," ujar Bestari ketika dihubungi, Jumat (20/3/2015).

Pada pembukaan input e-budgeting kemarin, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama memang terlihat semakin "mesra" dengan Bestari Barus. "Kemesraan" itu terlihat saat pembahasan RAPBD 2015 antara Pemprov DKI dan DPRD yang berlangsung di Ruang Pola Bappeda, Blok G, Balai Kota, Kamis (19/3/2015) ini.

Saat Basuki memberi pengarahan kepada pegawai negeri sipil (PNS) DKI, ia sempat memuji anggota Badan Anggaran (Banggar) DPRD itu. Menurut Basuki, Bestari adalah anggota DPRD yang benar dan jujur. (Baca: Pujian Ahok kepada Bestari Barus...)

Bestari mengatakan, hal itulah yang memicu perseteruannya dengan anggota Dewan lain. Bestari mengatakan, anggota Dewan lain cemburu dengan Fraksi Partai Nasdem karena kedekatannya dengan Ahok. (Baca: Setelah Bestari, Ketua DPRD Masuk ke Ruangan Ahok)

Selain itu, Bestari juga mengungkapkan bahwa ia tidak ingin fraksinya diatur-atur oleh fraksi lain. Menurut dia, Fraksi Partai Nasdem adalah sepenuhnya kewenangan ia sebagai ketua fraksi. Dengan alasan itu pula, Bestari merasa bebas datang menemui Ahok sesuka yang ia mau.

"Nasdem tidak ingin didikte oleh partai lain. Kalau Nasdem dipuji Gubernur sebagai DPRD yang baik, enggak usah pada cemburu dan marah-marah dong. Intinya suka-suka saya kapan saya mau ketemu Gubernur," ujar Bestari.

"Enggak ada siapa pun yang bisa ngatur-ngatur (Fraksi Partai) Nasdem di DPRD, kecuali saya dan pimpinan Partai Nasdem. Yang lain silakan saja urus partai dan fraksinya masing-masing," tambah Bestari.

Batalnya rapat pimpinan gabungan

Suara keras terdengar dari dalam ruang VIP di sebelah ruang serbaguna di Gedung DPRD DKI. Anggota Dewan memang akan mengadakan rapat pimpinan gabungan di ruang rapat serbaguna tersebut, Kamis (19/3/2015).

"Ngapain lu di sini," ujar salah seorang anggota Dewan dari dalam ruang VIP.

Akan tetapi, tidak dapat dipastikan siapa anggota Dewan yang mengatakan itu. Menurut PNS yang bertugas di lingkungan DPRD DKI, ada perseteruan yang terjadi di dalam ruangan. Semua berawal ketika anggota DPRD DKI dari Fraksi Partai Nasdem, Bestari Barus, masuk ke ruang VIP.

Berdasarkan sumber Kompas.com, Bestari menyapa semua anggota Dewan yang ada di ruangan itu. Di dalam ruangan itu, ada Ketua DPRD DKI Prasetio Edi Marsudi, Wakil Ketua DPRD Abraham Lunggana, anggota DPRD dari Fraksi Partai Gerindra Prabowo Soenirman, dan anggota Dewan lain. Kemudian, ada salah satu anggota Dewan yang menyindir Bestari. Diduga, sindiran itu karena Bestari terlihat akrab dengan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama.

"Ya, enggak begitulah," ujar sumber Kompas.com yang menirukan suara Bestari.

Tidak lama setelah peristiwa itu, Ketua DPRD DKI Prasetio keluar dari ruang VIP. Tanpa menjawab pertanyaan wartawan, ia berjalan menuju ruangannya. Kemudian, Bestari Barus juga keluar ruangan.

Dengan tergesa-gesa dan wajah kesal, Bestari berjalan menuju lift. Awak media pun mencoba mengejar Bestari untuk mengonfirmasi. Akan tetapi, Bestari langsung mempercepat langkahnya. Dia menggelengkan kepala dan melambaikan tangannya, tanda bahwa ia tidak ingin diwawancarai. "Enggak, enggak," ujar Bestari. (Baca: Terdengar Suara Bentakan di Ruang VIP, Ketua DPRD dan Bestari Barus Keluar)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Akibat Bakar Pakaian Istrinya, AS Ditetapkan Jadi Tersangka Kasus Kebakaran di Jalan Semeru Raya

Akibat Bakar Pakaian Istrinya, AS Ditetapkan Jadi Tersangka Kasus Kebakaran di Jalan Semeru Raya

Megapolitan
Bocah yang Jatuh dari Lantai 8 Rusunawa di Cakung Sebelumnya Pamit Mau Mengaji

Bocah yang Jatuh dari Lantai 8 Rusunawa di Cakung Sebelumnya Pamit Mau Mengaji

Megapolitan
Dugaan Pungli Oknum Ormas di Samping RPTRA Kalijodo, Minta Pengendara Motor dan Mobil Bayar untuk Melintas

Dugaan Pungli Oknum Ormas di Samping RPTRA Kalijodo, Minta Pengendara Motor dan Mobil Bayar untuk Melintas

Megapolitan
Imam Budi Hartono Besuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Berdoa dan Beri Santunan

Imam Budi Hartono Besuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Berdoa dan Beri Santunan

Megapolitan
Tangkap Paman dan Kakek, Kini Polisi Periksa Nenek Berkait Pencabulan 2 Cucunya di Depok

Tangkap Paman dan Kakek, Kini Polisi Periksa Nenek Berkait Pencabulan 2 Cucunya di Depok

Megapolitan
Kakak Korban Kecelakaan SMK Lingga Kencana Depok: Terima Kasih kepada Pihak yang Bantu Pengobatan Suci

Kakak Korban Kecelakaan SMK Lingga Kencana Depok: Terima Kasih kepada Pihak yang Bantu Pengobatan Suci

Megapolitan
Bocah 6 Tahun Tewas Terjatuh dari Lantai 8 Rusunawa di Cakung

Bocah 6 Tahun Tewas Terjatuh dari Lantai 8 Rusunawa di Cakung

Megapolitan
Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana Masih Terbaring di RS UI, Kondisi Sempat Turun Drastis

Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana Masih Terbaring di RS UI, Kondisi Sempat Turun Drastis

Megapolitan
Ban Pecah, Mobil Muatan Sembako Kecelakaan di Tol Cijago

Ban Pecah, Mobil Muatan Sembako Kecelakaan di Tol Cijago

Megapolitan
6 Pemuda Ditangkap Saat Hendak Tawuran di Bogor, Polisi Sita Golok dan Celurit

6 Pemuda Ditangkap Saat Hendak Tawuran di Bogor, Polisi Sita Golok dan Celurit

Megapolitan
Dishub Jakpus Dalami Kasus 2 Bus Wisata Diketok Tarif Parkir Rp 300.000 di Istiqlal

Dishub Jakpus Dalami Kasus 2 Bus Wisata Diketok Tarif Parkir Rp 300.000 di Istiqlal

Megapolitan
Dishub Klaim Langsung Lerai dan Usir Jukir Liar yang Palak Rombongan Bus Wisata di Masjid Istiqlal

Dishub Klaim Langsung Lerai dan Usir Jukir Liar yang Palak Rombongan Bus Wisata di Masjid Istiqlal

Megapolitan
Pemuda yang Sekap dan Aniaya Kekasihnya di Pondok Aren Positif Sabu

Pemuda yang Sekap dan Aniaya Kekasihnya di Pondok Aren Positif Sabu

Megapolitan
Dishub Jaksel Jaring 112 Jukir Liar yang Mangkal di Minimarket

Dishub Jaksel Jaring 112 Jukir Liar yang Mangkal di Minimarket

Megapolitan
Petinggi Demokrat Unggah Foto 'Jansen untuk Jakarta', Jansen: Saya Realistis

Petinggi Demokrat Unggah Foto "Jansen untuk Jakarta", Jansen: Saya Realistis

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com