Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok: Jadi Taufik yang Jebak Kita, Salahnya Pak Pras Juga Ngilang...

Kompas.com - 21/03/2015, 19:53 WIB
Robertus Belarminus

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur Basuki Tjahaja Purnama mengaku merasa dijebak oleh Wakil Ketua DPRD Mohamad Taufik sehingga DKI Jakarta menggunakan peraturan gubernur untuk memakai APBD 2014.

"Jadi Taufik yang jebak kita. Ini salah Pak Pras (Prasetio Edi Mursadi-Ketua DPRD) juga ngilang. Sebab kalau Pak Pras tanda tangan jadi perda kok. Hanya butuh 13 orang, Banggar satu fraksi, satu ketua tanda tangan, dan selesai," ujar Ahok, di sela blusukannya ke Pintu Air Karet, di Pejompongan, Jakarta Pusat, Sabtu (21/3/2015).

Ahok mengatakan, DPRD mengubah rencana menggunakan perda menjadi pergub untuk APBD tahun ini. Sehingga, APBD tahun ini menggunakan tahun 2014. Padahal, Ahok mengatakan pihaknya sudah menyiapkan APBD 2015.

"Ini namanya jebak, bukan saya mau pergub lho. Itu namanya kurang ajar. Sudah tengah malam bilang, eh sori kita enggak mau perda nih, sudah pergub aja. Jadi kita harus paksa kerja hari ini dan besok setengah mati, kan konyol. Kita harus print lagi 6.000 lho," ujar Ahok dengan nada kesal.

Ahok mengaku, sudah mencoba menghubungi Ketua DPRD DKI Prasetio yang tak hadir pada pembahasan hasil evaluasi APBD kemarin.

"Ternyata semalam saya telepon Pak Pras ngilang, hape-nya dimatiin. Makanya saya lapor Presiden. Pras ini orangnya enggak enakan sama temen. Saya bilang oknum, marah. Saya bilang DPRD, marah juga. Makanya (Prasetio) mau bela DPRD. Mau jadi ketua yang baik. Ini sejarah pertama dalam republik gunakan pergub untuk APBD. Ya, oke, enggak apa-apa," ujar Ahok.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Megapolitan
Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Megapolitan
Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com