Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Taufik dan Adik Uje Ikut Tanda Tangani Spanduk Penolakan Ahok di CFD

Kompas.com - 22/03/2015, 10:16 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Mohamad Taufik dan anggota DPRD DKI Fajar Sidik terlihat menandatangani sebuah spanduk yang terbentang panjang di depan pos polisi Bundaran Hotel Indonesia (HI), Minggu (22/3/2015) pagi. Spanduk itu berisi pernyataan penolakan terhadap Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama dan menuntut pemakzulan Basuki.

Kehadiran kedua anggota Fraksi Partai Gerindra itu menarik perhatian beberapa warga yang turut menandatangani spanduk yang dibuat Aliansi Mahasiswa Jakarta tersebut. Beberapa pria terlihat meminta foto dan memberi dukungan kepada Taufik untuk memperjuangkan kepentingan legislatif di Ibu Kota. Adapun Fajar, adik almarhum Ustaz Jeffry Al Bukhori atau Uje, banyak dihampiri ibu-ibu untuk berfoto bersama.

Di spanduk putih sepanjang 5 meter itu, Taufik turut membubuhkan tanda tangannya tanpa menuliskan pesan tertulis. Adapun Fajar menuliskan pesan keras tentang cara bertutur Ahok, sapaan Basuki.

Saat dikonfirmasi, Taufik mengaku rutin olahraga pagi pada Hari Bebas Kendaraan Bermotor (HBKB) di Bundaran HI. Kebetulan, ada aksi dari warga yang menarik perhatiannya sehingga ia dan Fajar menghentikan larinya untuk mendukung aksi tersebut. Ia juga menampik berada di belakang aksi penolakan Basuki. Mantan Ketua KPU DKI Jakarta itu membantah membiayai aksi ini.

"Saya kira kan ini temanya (aksi penolakan Basuki) bagus, memang etika Gubernur harus dijaga. Kata-kata yang digunakan harus dipilih, apalagi dia sebagai Gubernur," kata Taufik.

Senada dengan Taufik, Fajar mengatakan bahwa ia datang di Bundaran HI untuk berolahraga pagi. Ia menyebutkan, aksi penolakan terhadap Basuki ini sebagai bukti tidak semua warga Jakarta menyenangi Basuki. Menurut dia, selain anggota DPRD, warga juga sudah gerah dengan sikap Ahok.

"Saya ke sini termasuk undangan dari teman-teman Dewan yang juga olahraga di sini. Masyarakat perlu diluruskan juga karena tidak melihat kenyataan yang ada, tidak semua warga pro Ahok," kata Fajar.

Selain Taufik dan Fajar, spanduk itu juga ditandatangani oleh warga, antara lain atas nama Komunitas Sepeda Onthel, Komunitas Tanjidor, Komunitas Pengamen Kampung Melayu, Pemuda Cinta Kali Ciliwung, dan mahasiswa dari Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Yayasan Administrasi Indonesia (YAI), Universitas Al Azhar, Atmajaya, dan Yarsi. Beberapa di antaranya menuliskan pesan bernada rasialis yang mengecam Ahok.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com