Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 23/03/2015, 09:30 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menampik penggunaan pagu anggaran tahun 2014 merupakan preseden buruk bagi Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI. Ia juga menampik pembangunan akan terhambat jika nantinya Perda APBD 2015 tidak terbit. 

"Pernah enggak DKI puluhan tahun terlindung dari rob (air laut pasang) dari Utara? Enggak pernah. Duitnya ke mana? Itu jadi pokir (pokok pikiran DPRD) Rp 40 triliun dari tahun 2012," kata Basuki di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (23/3/2015). 

"Kenapa sungai enggak bersih? Jalan berlubang? Truk sampah enggak cukup? (uangnya) bukan buat beli truk sampah tapi buat beli USB yang fungsinya UPS," kata Basuki.

Menurut dia, tidak ada perbedaan berarti jika DKI menggunakan APBD-P 2014 maupun APBD 2015. Sebab, perbedaan nilainya hanya Rp 180 miliar. Anggaran sebesar itu, kata Basuki, juga hanya dapat digunakan untuk membeli satu hektar tanah. Karena harga tanah di Jakarta sudah mahal.

Basuki menjelaskan, program yang tidak jadi dilakukan tahun ini adalah pengadaan tanah di pos Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD). Selain itu, program pembangunan infrastruktur, pembangunan transportasi, pemberian PMP kepada BUMD, serta pemberian TKD dinamis kepada PNS DKI juga diklaim Basuki tidak akan berdampak akibat penggunaan APBD 2014.

"Sekarang tuh diopinikan supaya saya bisa kompromi dengan DPRD. Seolah-olah kalau saya enggak pakai Perda, semua (program) bisa berantakan. Ini mungkin ada persekongkolan bersama. Mereka yang rezekinya saya potong, semua enggak suka sama saya, ya yang enggak suka sama saya ya bersama-sama membangun opini seperti ini," kata Basuki dengan nada tinggi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

Megapolitan
Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Megapolitan
Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Megapolitan
Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Megapolitan
Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Megapolitan
Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Megapolitan
Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com