"Kita juga enggak tahu. Enggak pernah dilibatkan. Kayak kucing-kucingan saja. Tiba-tiba ada penutupan saja. Ini kan enggak benar," Ketua Asosiasi Pedagang Ritel Pasar Baru, Haresh, kepada Kompas.com, di Pasar Baru, Sawah Besar, Jakarta Pusat, Selasa (24/3/2015).
Para pemilik toko kaget ketika Suku Dinas Perhubungan Jakarta Pusat melakukan penutupan akses kendaraan mulai dari Kamis (19/3/2015).
Selain itu, beberapa mobil juga sempat diderek keluar oleh Sudin Perhubungan Jakarta Pusat. "Kami dikagetkan beberapa hari lalu dengan jalan di depan yang diblokade. Setelah itu, banyak toko-toko yang komplain ke saya," kata dia.
Guna menyelesaikan masalah ini, Asosiasi Pedagang Ritel Pasar Baru mengumpulkan para pemilik toko untuk mencari jalan tengah atas masalah ini.
Dari rapat tersebut, para pemilik toko terlihat dengan tegas menolak kebijakan penutupan akses kendaraan di Pasar Baru.
"Kami maunya mobil masuk ke Pasar Baru. Kita enggak minta macam-macam. Cuma itu doang," kata salah seorang pemilik toko di Pasar Baru yang kemudian disambut oleh pemilik toko lainnya.
Para pemilik toko bukan tanpa kepedulian. Hussein mengatakan ia bersama para pemilik toko di Pasar Baru telah membenahi jalan di Pasar Baru.
Namun, sekarang ini para pemilik toko merasa dirugikan karena tidak bisa melakukan naik turun barang dagangan di depan toko.
"Saya sangat dirugikan. Saya mau drop barang di depan toko saya, malah diusir-usir," kata seorang pemilik toko yang tidak mau disebutkan namanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.