Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Biar "Fair", Pakar Hukum Tata Negara Sarankan Ahok Harus Dipanggil

Kompas.com - 25/03/2015, 19:48 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Anggota DPRD DKI dari Fraksi Partai Demokrat-PAN, Ahmad Nawawi, memberi pertanyaan kepada pengamat hukum tata negara, Margarito Kamis, dalam rapat angket, Rabu (25/3/2015).

Nawawi bertanya apakah perlu panitia angket memanggil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama.

"Apakah ada keharusan pansus itu panggil Gubernur? Kalau iya, kita juga ingin belajar, kira-kira aturan mana yang menyatakan pansus harus dengarkan penjelasan Gubernur? Karena ini bukan interpelasi," ujar Nawawi di Gedung DPRD DKI.

Nawawi mengatakan, kesalahan yang dilakukan Basuki sudah tampak jelas. Menurut Nawawi, Basuki tidak perlu dipanggil lagi. Terlebih lagi, ini bukanlah interpelasi yang memberikan hak kepada Basuki untuk menjawab.

Mendapat pertanyaan ini, Margarito mengatakan bahwa tidak ada satu pun ayat dalam undang-undang yang mengatur hal tersebut. Tidak ada undang-undang yang menyebut kepala daerah harus dipanggil ketika diangket.

Akan tetapi, kata Margarito, dalam hal ini tetap berlaku hukum universal. Hukum tersebut mengatur untuk memberikan perlakuan yang sama atau perlakuan yang berimbang kepada semua pihak.

Karena itu, Ahok (sapaan Basuki) memiliki hak untuk memberikan pembelaan. "Tidak fair jika Gubernur dinilai melanggar hukum tetapi tak diberi ruang membela diri," ujar Margarito.

Menurut dia, anggota DPRD DKI tidak perlu takut dalam memanggil Ahok, apalagi jika mereka yakin telah menemukan pelanggaran yang dilakukan oleh Ahok.

Margarito mengatakan, anggota DPRD DKI tinggal mengonfrontasikan pembelaan Ahok dengan temuan tim angket.

"Kalau Anda sudah ada fakta tentang pelanggaran hukum, apa yang perlu dikhawatirkan?" ujar Margarito.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Belum Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Bingkai: Kan Belum Dilantik

Belum Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Bingkai: Kan Belum Dilantik

Megapolitan
Belum Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Bingkai: Belum Ada yang Pesan

Belum Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Bingkai: Belum Ada yang Pesan

Megapolitan
Gugatan PDI-P terhadap KPU di PTUN Berlanjut, Sidang Akan Digelar 2 Mei 2024

Gugatan PDI-P terhadap KPU di PTUN Berlanjut, Sidang Akan Digelar 2 Mei 2024

Megapolitan
ODGJ yang Serang Kakaknya di Cengkareng Pakai 'Cutter' juga Lukai Warga Rusun

ODGJ yang Serang Kakaknya di Cengkareng Pakai "Cutter" juga Lukai Warga Rusun

Megapolitan
Ini Tata Cara Lapor Domisili agar NIK Tidak Dinonaktifkan

Ini Tata Cara Lapor Domisili agar NIK Tidak Dinonaktifkan

Megapolitan
Kunjungi Posko Pengaduan Penonaktifan NIK di Petamburan, Warga: Semoga Tidak Molor

Kunjungi Posko Pengaduan Penonaktifan NIK di Petamburan, Warga: Semoga Tidak Molor

Megapolitan
Penyesalan Kekasih Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading, Minta Maaf Tinggalkan Korban Saat Tengah Pendarahan

Penyesalan Kekasih Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading, Minta Maaf Tinggalkan Korban Saat Tengah Pendarahan

Megapolitan
Seorang Pria Peluk Paksa Gibran yang Sedang Berkunjung di Rusun Muara Jakarta Utara

Seorang Pria Peluk Paksa Gibran yang Sedang Berkunjung di Rusun Muara Jakarta Utara

Megapolitan
Warga Bekasi Jadi Korban Pecah Kaca Mobil Saat Sedang Makan Soto di Kemang Pratama

Warga Bekasi Jadi Korban Pecah Kaca Mobil Saat Sedang Makan Soto di Kemang Pratama

Megapolitan
Gibran Janji Dorong Pemerataan Pembangunan di Seluruh Indonesia

Gibran Janji Dorong Pemerataan Pembangunan di Seluruh Indonesia

Megapolitan
Kondisi Rumah Galihloss Mendadak Sepi Setelah Dugaan Penistaan Agama Mencuat, Tetangga: Mereka Sudah Pergi

Kondisi Rumah Galihloss Mendadak Sepi Setelah Dugaan Penistaan Agama Mencuat, Tetangga: Mereka Sudah Pergi

Megapolitan
Polisi Temukan 'Tisu Magic' dan Lintah Papua di Kamar Kos Perempuan yang Tewas di Pulau Pari

Polisi Temukan "Tisu Magic" dan Lintah Papua di Kamar Kos Perempuan yang Tewas di Pulau Pari

Megapolitan
Video Pencurian Mesin 'Cup Sealer' di Depok Viral di Media Sosial

Video Pencurian Mesin "Cup Sealer" di Depok Viral di Media Sosial

Megapolitan
Posko Aduan Penonaktifan NIK di Petamburan Beri Sosialisasi Warga

Posko Aduan Penonaktifan NIK di Petamburan Beri Sosialisasi Warga

Megapolitan
Ketua RW Syok Galihloss Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penistaan Agama

Ketua RW Syok Galihloss Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com