Tetapi, polisi tak akan memperpanjang hujatan dan caci maki di medsos itu ke jalur hukum.
Sementara itu, Irvan mengaku hal-hal ini sebenarnya sering terjadi di lapangan. Irvan menegaskan, polisi berhak meminta surat-surat kendaraan dan SIM pengemudi apabila terjadi sesuatu.
Menurut Irvan, kasus itu sudah selesai di lapangan. Polisi tak menilang sopir bus transjakarta dan pemotor juga sudah setuju tak melanjutkannya. "Sudah banyak terjadi polisi mendamaikan pengendara yang bertabrakan di jalanan. Apalagi bila tak ada kerugian materi dan korban, serta kedua pihak sepakat," ucap Irvan.
Tetapi, begitu video itu beredar di YouTube, ternyata kasus itu belum selesai. "Pemotornya sudah tidur nyenyak, pengemudi bus transjakartanya sudah tidur nyenyak, dan sekarang justru giliran polisi yang pusing," ucap Irvan kepada wartawan ketika jumpa pers di Balai Wartawan Polda Metro Jaya, Kamis (26/3/2015) sore.
Irvan berjanji akan menuntaskan konfirmasi soal video ini. Saat ini, polisi belum mendapat keterangan dari sopir bus transjakarta dan pemotor yang mengaku ditabrak bus transjakarta itu. Irvan sudah meminta pemotor dan sopir busnya dicari.
"Saya sudah minta untuk terus dicari orang-orangnya. Saya juga penasaran," kata Irvan. (Theo Yonathan Simon Laturiuw)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.