Video ini memperlihatkan seorang polisi memarahi sopir bus transjakarta. Penyebabnya, si sopir menabrak seorang pemotor yang masuk jalur khusus bus transjakarta itu.
Penumpang yang ada di bus tersebut tak terima karena merasa pemotor yang salah. Mereka menganggap sepeda motor yang melanggar jalur bus transjakarta. Si polisi dicaci maki dan dia balas membentak penumpang. Polisi itu mengumpat kepada penumpang dengan kata-kata keras dan emosional.
Video itu diunggah ke media sosial pada Selasa (24/3/2015) dan langsung menyebar ke YouTube. Kasubdit Keamanan dan Keselamatan Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Irvan Satya mengaku sudah berkali-kali memutar video itu pada Rabu malam.
Dia juga langsung menghubungi Kasubdit Penegakan Hukum Ditlantas Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Hindarsono. Dia meminta tolong kepada Hindarsono agar lekas melihat video itu dan mencari tahu siapa anggota yang marah-marah itu.
Irvan tak cukup meminta tolong ke Hindarsono, dia juga menelepon Kasat Reskrim Jakarta Barat Ajun Komisaris Besar Putu Putra Sardana dan Kasat Narkoba Jakarta Barat Ajun Komisaris Besar Gembong Yudha. Irvan mencari tahu soal pemotor yang mengaku polisi itu ke Gembong dan Putu.
Selasa malam, Inspektur Dua Supono, atasan langsung polisi yang memarahi sopir bus transjakarta itu, mendapat kabar. Dia diminta menyiapkan anak buahnya untuk diperiksa Hindarsono pada Kamis (26/3/2015). Polisi tersebut adalah Brigadir M, Satuan Penegakan dan Pengaturan (Gatur) Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya.
Pada Kamis pagi, Brigadir M tiba dengan seragam lengkap menghadap Hindarsono di kantornya di Pancoran, Jakarta Selatan. Dia datang bersama Aipda KW.
Setelah diperiksa Hindarsono, keduanya menghadap ke Kabid Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Martinus Sitompul pada pukul 14.00 siang harinya di ruang kerja Martinus di Mapolda Metro Jaya, Semanggi.
Martinus meminta keterangan mereka sebelum menyampaikannya ke media. Dua bintara di Ditlantas itu didampingi Kasubdit Keamanan dan Keselamatan Ditlantas Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Irvan Satya saat memenuhi panggilan Martinus.
Martinus mengaku, Brigadir M mempunyai dua kesalahan. Ada dua perkataan M di video yang diucapkan dengar keras dan kasar, antara lain kalimat 'Saya petugas dan saya berhak' dan kalimat 'Saya minta semua penumpang turun sekarang'. Kalimat itu terlontar dari mulut M setelah penumpang bus memaki dan menghujatnya.
"Itu kurang santun dan kurang pas. Kami meminta maaf," ucap Martinus.
Selain itu, Martinus juga meminta agar masyarakat tak berhenti memberikan informasi seperti itu sehingga perbuatan polisi di lapangan bisa terus dipantau.
Namun, Martinus juga agak kesal dengan komentar-komentar yang meluncur di YouTube. Ada salah satu komentar yang menyebut "Polisi anjing". Martinus meminta agar masyarakat tetap santun di media sosial.
"Polisi juga manusia, dan manusia ciptaan Tuhan. Menyebut polisi begitu sama saja menghina ciptaan Tuhan," kata Martinus.
Tetapi, polisi tak akan memperpanjang hujatan dan caci maki di medsos itu ke jalur hukum.
Sementara itu, Irvan mengaku hal-hal ini sebenarnya sering terjadi di lapangan. Irvan menegaskan, polisi berhak meminta surat-surat kendaraan dan SIM pengemudi apabila terjadi sesuatu.
Menurut Irvan, kasus itu sudah selesai di lapangan. Polisi tak menilang sopir bus transjakarta dan pemotor juga sudah setuju tak melanjutkannya. "Sudah banyak terjadi polisi mendamaikan pengendara yang bertabrakan di jalanan. Apalagi bila tak ada kerugian materi dan korban, serta kedua pihak sepakat," ucap Irvan.
Tetapi, begitu video itu beredar di YouTube, ternyata kasus itu belum selesai. "Pemotornya sudah tidur nyenyak, pengemudi bus transjakartanya sudah tidur nyenyak, dan sekarang justru giliran polisi yang pusing," ucap Irvan kepada wartawan ketika jumpa pers di Balai Wartawan Polda Metro Jaya, Kamis (26/3/2015) sore.
Irvan berjanji akan menuntaskan konfirmasi soal video ini. Saat ini, polisi belum mendapat keterangan dari sopir bus transjakarta dan pemotor yang mengaku ditabrak bus transjakarta itu. Irvan sudah meminta pemotor dan sopir busnya dicari.
"Saya sudah minta untuk terus dicari orang-orangnya. Saya juga penasaran," kata Irvan. (Theo Yonathan Simon Laturiuw)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.