Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Revitalisasi Kota Tua Jangan untuk Kepentingan Swasta

Kompas.com - 02/04/2015, 11:19 WIB
Aldo Fenalosa

Penulis


JAKARTA, Kompas.com - Kewenangan konsursium swasta dalam melakukan revitalisasi kawasan Kota Tua Jakarta harus jelas. Menurut pakar tata kota Nirwono Yoga, adanya kejelasan tersebut akan mencegah kemungkinan berpindahnya kepemilikan gedung-gedung di Kota Tua.

"Saat ini, bangunan milik pemerintahan hanya 20 persen di sana. Jumlah yang kecil itu sebab selama ini terjadi pembiaran dalam pengelolaan gedung-gedung di Kota Tua. Karena dikelola dengan kurang baik, satu per satu berpindah kepemilikan. Untuk itu, harus ada kejelasan wewenang saat revitalisasi agar yang sudah-sudah tidak terjadi lagi," ungkap Nirwono kepada Kompas.com, Rabu (1/4) malam.

Nirwono menekankan revitalisasi Kota Tua juga harus merangkul warga Jakarta yang ada di sekitar kawasan tersebut. Ia menilai, Pemprov DKI hanya fokus mengurus fisik gedung. Menurut dia, Pemprov seharusnya kreatif melibatkan masyarakat sekitar untuk membangun kembali suasana kehidupan ala kota tua saat zaman kolonial Belanda dulu.

"Selama ini hanya fokus pada upaya menjual nostagia kawasan Kota Tua melalui bangunan-bangunannya. Tapi masyarakat yang berada di Kota Tua tidak dilibatkan dalam penataan kembali Kota Tua. Padahal, itu bisa memberi manfaat langsung bagi mereka yang memang tinggal di sana. Warga harus dilibatkan sebagai aktor utama. Jadi nyawa Kota Tua sebagai warisan budaya juga bisa pelihara oleh mereka," tutur alumnus Jurusan Arsitektur Lansekap Universitas Trisakti itu.

Menurut dia, keterlibatan warga lokal tidak hanya bisa mendukung keberlangsungan wisata Kota Tua, tapi juga akan memberi pengaruh pada perekonomian mereka. "Warga lokal bisa bekerja menjadi pemandu kegiatan wisata hingga pemberdayaan industri rumah tangga untuk membuat suvenir yang bisa dijual pada wisatawan," cetus Nirwono.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Daftar Stasiun di Jakarta yang Layani Pembatalan Tiket Kereta Api

Daftar Stasiun di Jakarta yang Layani Pembatalan Tiket Kereta Api

Megapolitan
Kasus Ibu di Tangsel Lecehkan Anaknya, Keluarga Suami Mengaku Dapat Ancaman

Kasus Ibu di Tangsel Lecehkan Anaknya, Keluarga Suami Mengaku Dapat Ancaman

Megapolitan
Sepakat Damai, Eks Warga Kampung Bayam Bersedia Direlokasi ke Rusun Nagrak

Sepakat Damai, Eks Warga Kampung Bayam Bersedia Direlokasi ke Rusun Nagrak

Megapolitan
Tiga Pemuda Jadi Tersangka Pembacokan Polisi di Kembangan

Tiga Pemuda Jadi Tersangka Pembacokan Polisi di Kembangan

Megapolitan
Jadwal Konser Musik Jakarta Fair 2024

Jadwal Konser Musik Jakarta Fair 2024

Megapolitan
Puluhan Warga di Bogor Diduga Keracunan, 1 Orang Meninggal Dunia

Puluhan Warga di Bogor Diduga Keracunan, 1 Orang Meninggal Dunia

Megapolitan
Polisi Tangkap 5 Tersangka Pemalsu Dollar AS, Satu Pelaku WNA

Polisi Tangkap 5 Tersangka Pemalsu Dollar AS, Satu Pelaku WNA

Megapolitan
Deklarasi Jadi Cawalkot Depok, Supian Suri Ingin Berikan Kebijakan yang Baik untuk Warga

Deklarasi Jadi Cawalkot Depok, Supian Suri Ingin Berikan Kebijakan yang Baik untuk Warga

Megapolitan
Mediasi Berhasil, Eks Warga Kampung Bayam dan Jakpro Sepakat Berdamai

Mediasi Berhasil, Eks Warga Kampung Bayam dan Jakpro Sepakat Berdamai

Megapolitan
Polisi Minta Video Ibu Cabuli Anak Tak Disebar Lagi, Penyebar Bisa Kena UU ITE

Polisi Minta Video Ibu Cabuli Anak Tak Disebar Lagi, Penyebar Bisa Kena UU ITE

Megapolitan
Kronologi Polisi Dibacok Saat Bubarkan Remaja yang Hendak Tawuran

Kronologi Polisi Dibacok Saat Bubarkan Remaja yang Hendak Tawuran

Megapolitan
Panitia HUT Ke-79 RI Siapkan 2 Skenario, Heru Budi: Di Jakarta dan IKN

Panitia HUT Ke-79 RI Siapkan 2 Skenario, Heru Budi: Di Jakarta dan IKN

Megapolitan
Berkenalan Lewat Aplikasi Kencan, Seorang Wanita di Jaksel Jadi Korban Penipuan Rp 107 Juta

Berkenalan Lewat Aplikasi Kencan, Seorang Wanita di Jaksel Jadi Korban Penipuan Rp 107 Juta

Megapolitan
Deklarasi Maju Sebagai Cawalkot, Supian Suri Cuti dari Sekda Depok

Deklarasi Maju Sebagai Cawalkot, Supian Suri Cuti dari Sekda Depok

Megapolitan
Kondisi Terkini Anak Korban Pencabulan Ibu Kandung, Biddokkes Polda Metro: Psikologis Nampaknya Normal

Kondisi Terkini Anak Korban Pencabulan Ibu Kandung, Biddokkes Polda Metro: Psikologis Nampaknya Normal

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com