"Kita menyiapkan dua sampai tiga teleskop. Tapi sementara kita keluarkan stu dulu sambil melihat perkembangan (cuaca)," sebut Eci, salah satu pemandu PP Iptek, kepada Kompas.com Sabtu (4/4/2015) sore. [Baca: Ini Lokasi Nonton Bareng Gerhana Bulan di Jakarta]
Untuk menyiasati cuaca mendung yang tak kunjung berhenti, petugas PP Iptek menggelar pertunjukan sains yang melibatkan pengunjung.
"Kita bermain dengan nitrogen cair dulu yuk sambil menunggu hujan reda biar nanti bisa liat gerhana," tutur salah satu pemandu kepada pengunjung yang mayoritas adalah anak-anak.
"Mauu," sahut anak-anak itu.
Seperti diberitakan fenomena gerhana bulan menyapa Indonesia pada Sabtu (4/4/2015), bertepatan dengan malam Paskah. Bulan merah darah itu bisa disaksikan dari seluruh Indonesia.
Gerhana malam nanti tergolong langka sebab durasi totalitasnya yang super singkat, kurang dari 5 menit. Umumnya, totalitas gerhana bulan terjadi puluhan menit.
Data Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) mengungkap bahwa gerhana dengan totalitas kurang dari 5 menit hanya terjadi 2 kali dalam satu milenium terakhir.