Anggota Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya AKBP Warsinem mengatakan, polisi biasa mengumumkan kabar orang hilang di car free day tersebut melalui pengeras suara. Polisi akan menyebutkan nama orang tersebut agar segera datang ke pos polisi Bundaran Hotel Indonesia.
Warsinem mengatakan, banyak remaja yang lapor kehilangan temannya. Sehingga, polisi akan memanggil nama temannya melalui pengeras suara. Setelah itu, remaja tersebut akan tertawa-tawa di depan pos polisi. Warsinem menduga remaja tersebut hanya iseng agar nama sang teman disebut melalui pengeras suara. Tindakan tersebut secara tidak langsung mengerjai polisi juga.
"Kalau kita turuti, bisa dua puluh orang lebih yang lapor. Padahal mereka cuma bercanda. Takutnya, info yang penting-penting malah tidak didengar masyarakat," ujar Warsinem.
Akhirnya, kata Warsinem, polisi akan memproses laporan jika yang hilang adalah anak kecil. Keberadaan anak kecil dalam tempat ramai seperti area car free day memang rawan sekali hilang. Polisi pun juga mengimbau masyarakat melalui pengeras suara agar menjaga anak-anak mereka.
Selain itu, para orangtua juga diminta untuk mengajari anaknya agar melapor jika terpisah dari orangtua. Warsinem pun mencontohkan, ada anak kecil yang terpisah dari orangtuanya. Anak tersebut pun langsung mencari polisi wanita dan mengatakan bahwa dia terpisah dengan orangtuanya.
"Langsung kami umumkan lewat pengeras suara. Tidak lama kemudian orangtuanya menjemput ke pos polisi," ujar Warsinem.