Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 05/04/2015, 11:54 WIB
|
EditorHindra Liauw
TANGERANG, KOMPAS.com - Ada yang menarik di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Rawa Kucing, Tangerang. Biasanya TPA identik dengan tempat yang paling kotor. Kesan itu justru tak tampak di TPA yang berdiri sejak 1992 silam.

Tepat di depan TPA, terdapat taman yang menyediakan banyak pepohonan dan fasilitas lainnya seperti mini soccer dan kolam ikan. Taman tersebut berdiri di atas bekas tempat sampah yang disulap menjadi taman hijau.

Pelaksana Taman Hijau TPA Rawa Kucing, Suhemi, mengatakan bahwa ide dasar pembuatan taman ini adalah memanfaatkan lahan yang selama ini terbengkalai. Lahan sampah tersebut kemudian dialihfungsikan menjadi taman dan fasilitas lainnya. Selain itu, kata Suhemi, selama ini TPA identik dengan bau dan kotor. Kali ini, kesan tersebut ingin diubah menjadi lebih indah dipandang.

"Kita mau ubah kesan yang konotasi negatif. Jadi lebih bermanfaat lagi," kata Suhemi kepada Kompas.com, Tangerang, Minggu (5/4/2015).

Nantinya, kata Suhemi, areal taman ini akan jadi taman edukasi dan rekreasi bagi warga Tangerang. Sebab, akan ada penambahan jenis pepohonan dan lahan yang akan dibangun menjadi area belajar.

"Nanti akan dibuka untuk umum. Karena proyeksinya untuk edukasi. Tapi sekarang ini juga banyak sekolah yang datang untuk belajar soal pengelolaan sampah dan taman di sini," kata Suhemi.

Untuk mendukung sarana edukasi tersebut, pihak pengelola Taman Hijau TPA Rawa Kucing akan mengisi taman dengan beberapa satwa. "Untuk hewan sudah disiapkan kandangnya. Nanti tinggal isi saja," kata Suhemi.

Selain mengubah citra TPA, Suhemi menjelaskan adanya taman ini untuk bisa menjadi area resapan bagi polusi udara. Meskipun tidak bisa berkontribusi banyak, ia yakin bisa jadi lebih berkurang.

Dari pantauan Kompas.com, Taman Hijau TPA Rawa Kucing terdapat tiga bagian. Pertama taman yang ditumbuhi berbagai macam jenis pepohonan. Kedua, lapangan sepak bola mini. Ketiga, kolam ikan yang ditengahnya terdapat air mancur.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Tak Pernah Ada Pelanggan Pejabat, Pedagang: Jangan-jangan Tas Istri Sekda Riau Ori, tapi Ngaku Beli di Mangga Dua

Tak Pernah Ada Pelanggan Pejabat, Pedagang: Jangan-jangan Tas Istri Sekda Riau Ori, tapi Ngaku Beli di Mangga Dua

Megapolitan
Pemilik Ruko di Atas Saluran Air Pluit Pasang 'Awning' Tinggi, Diduga untuk Siapkan Lantai Dua

Pemilik Ruko di Atas Saluran Air Pluit Pasang "Awning" Tinggi, Diduga untuk Siapkan Lantai Dua

Megapolitan
'Update' Harga Pangan di 3 Pasar Tradisional Jakarta, Harga Cabai Turun Drastis

"Update" Harga Pangan di 3 Pasar Tradisional Jakarta, Harga Cabai Turun Drastis

Megapolitan
Tak Hanya 20 Pejabat DKI, PNS Staf Komisi A DPRD Juga Ikut Dirotasi

Tak Hanya 20 Pejabat DKI, PNS Staf Komisi A DPRD Juga Ikut Dirotasi

Megapolitan
Pedagang Takjil di Jalan Cipinang Muara Jaktim Raup Rp 500.000 Per Hari

Pedagang Takjil di Jalan Cipinang Muara Jaktim Raup Rp 500.000 Per Hari

Megapolitan
Tarif Tol Jakarta-Solo 2023

Tarif Tol Jakarta-Solo 2023

Megapolitan
Sekolah di Jaksel Bantah Lakukan Pungli untuk Buka Blokir KJP: Hanya Salah Paham

Sekolah di Jaksel Bantah Lakukan Pungli untuk Buka Blokir KJP: Hanya Salah Paham

Megapolitan
Dua Pria Dianiaya Saat Disekap di Perumahan Tapos Depok, Korban Alami Luka Lebam

Dua Pria Dianiaya Saat Disekap di Perumahan Tapos Depok, Korban Alami Luka Lebam

Megapolitan
Dinkes DKI Tetap Sediakan Tempat Tidur Khusus Pasien Covid-19 di RSUD meski Kasus Melandai

Dinkes DKI Tetap Sediakan Tempat Tidur Khusus Pasien Covid-19 di RSUD meski Kasus Melandai

Megapolitan
Bocah 8 Tahun Ditemukan Tewas Mengambang di Danau Sunter

Bocah 8 Tahun Ditemukan Tewas Mengambang di Danau Sunter

Megapolitan
Dua Pria Disekap di Perumahan Tapos Depok karena Jual Mobil Rental ke Pelaku

Dua Pria Disekap di Perumahan Tapos Depok karena Jual Mobil Rental ke Pelaku

Megapolitan
Kronologi Pencuri di Cikarang Ditangkap, Korban Dengar Motornya Menyala lalu Teriak 'Maling'

Kronologi Pencuri di Cikarang Ditangkap, Korban Dengar Motornya Menyala lalu Teriak "Maling"

Megapolitan
Empat Pria Sekap Dua Korban Selama 2 Hari di Perumahan Tapos Depok

Empat Pria Sekap Dua Korban Selama 2 Hari di Perumahan Tapos Depok

Megapolitan
Buntut Rotasi 20 Pejabat DKI, F-PKS: Banyak Jabatan Kosong Diisi Plt

Buntut Rotasi 20 Pejabat DKI, F-PKS: Banyak Jabatan Kosong Diisi Plt

Megapolitan
Rotasi Besar-besaran Pejabat DKI, F-PKS: Sangat Disayangkan, Dadakan Banget

Rotasi Besar-besaran Pejabat DKI, F-PKS: Sangat Disayangkan, Dadakan Banget

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke