Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mobil "Odong-odong" Rongsok Jadi Tempat Mesum

Kompas.com - 06/04/2015, 17:35 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Biasanya, odong-odong digunakan sebagai alat bagi anak-anak untuk bermain. Namun, mobil odong-odong yang teronggok rusak di Jalan Kartini Raya malah dijadikan tempat "permainan" orang dewasa.

Dua odong-odong itu terbengkalai di Jalan Kartini Raya RT 14/RW 05, Sawah Besar, Jakarta Pusat. Satu mobil berwarna kuning pekat dan satu lagi didominasi kuning dengan warna tambahan garis hijau dan merah. Keduanya tak terurus dan disesaki oleh pakaian kotor.

Beberapa orang terlihat menempati odong-odong tersebut. Salah seorang warga Sawah Besar, Nuron (47), mengungkapkan, tak sedikit dari pasangan muda-mudi yang menyinggahi odong-odong itu saat malam tiba. Mereka tak segan menggunakan odong-odong sebagai tempat mesum.

"Aduh Bang, kalau malam, itu jadi tempat mesum. Kami udah kasih tau berkali-kali. Susah dibilanginnya," ungkap Nuron, Senin (6/4/2015).

Tak sedikit, kata Nuron, warga yang sudah memperingatkan agar odong-odong itu dikosongkan dan tidak dijadikan tempat mesum. Namun, tak sedikit pula dari mereka yang terjerumus dan mencoba.

"Ya gimana, yang ngasih tau malah jadi pengin nyobain juga. Cuma, warga di sini jarang yang ke sana, keburu males," kata Nuron.

Nuron mengatakan, para pasangan muda-mudi itu biasanya bukan warga sekitar. Mereka kebanyakan pengamen yang, kalau malam tiba, menempati mobil odong-odong untuk bermalam.

"Kebanyakan pengamen. Bukan warga sini. Jadi ribet ngeliatnya kami di sini," ungkap Nuron.

Ketua RT 14/RW 05 Triyas (65) membenarkan bahwa mobil odong-odong tersebut kerap dijadikan tempat mesum. Ia pun sudah lelah untuk sekadar memberitahukan masalah ini kepada pihak kecamatan.

"Kalau malam, tempat mesum. Semua orang udah pada tau," kata Triyas yang rumahnya hanya berjarak 50 meter dari odong-odong tersebut.

Salah seorang warga yang tinggal di mobil odong-odong, Lagiman (61), mengakui bahwa mobil tersebut sering disinggahi kala malam menjemput. Mereka, kata Lagiman, kebanyakan mabuk-mabukan.

"Kalau mesum ya enggak tau juga. Saya enggak perhatiin. Langsung tidur. Ya tetapi kalau mabok-mabokan sering banget. Tuh liat botolnya (menunjuk ke pinggir kali)," kata Lagiman.

Lagiman bercerita, dirinya sudah cukup lama tinggal di mobil odong-odong. Ia memilih menetap di sini karena rumahnya jauh dari tempat kerjanya sebagai sopir angkutan umum APB 01 jurusan Pasar Baru-Kota. "Saya dua kali seminggu pulangnya ke Bojong (Bogor)," kata Lagiman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com