Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polri Pastikan Ledakan di Tanah Abang Bukan Bom

Kompas.com - 09/04/2015, 12:26 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Polri memastikan ledakan di sebuah tanah kosong bilangan Tanah Abang, Jakarta Pusat, Rabu (8/4/2015), bukan berasal dari bom. Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Kombes Rikwanto menyebut ledakan berasal dari petasan berukuran besar.

"Masyarakat bilang bom karena meledak. Tapi secara ilmiah, itu bukan bom karena enggak ada detonator, tidak ada switch on off, sumbu, atau baterai. Jadi kami anggap petasan banting besarlah," ujar Rikwanto di kantornya, Kamis (9/4/2015).

Rikwanto menjelaskan, barang yang meledak itu berukuran sebesar bola tenis dan serupa layaknya pekanan asal China, dimsum. Sebuah wadah berisi bahan-bahan peledak, antara lain bubuk mesiu. Wadah itu lalu dibungkus dengan plastik hitam yang pada ujungnya diikat menggunakan karet.

"Ada sebanyak 49 buah barang seperti itu yang kami temukan di tempat kejadian perkara," ujar Rikwanto.

Tim Gegana, lanjut Rikwanto, telah mengamankan 49 barang tersebut ke markas. Tim hendak meneliti bagaimana cara kerja barang tersebut dapat meledak, apakah karena tekanan udara, benturan, atau suhu udara. Rikwanto mengatakan, kenapa barang-barang itu bisa berada di lokasi, siapa yang membawa, sekaligus siapa yang membuatnya tengah dalam penyelidikan aparat kepolisian.

Selain mengamankan barang bukti, personel juga mengumpulkan keterangan dari saksi-saksi di lapangan, termasuk empat korban luka akibat ledakan. "Kita periksa saksi-saksi. Apa pun keterangan mereka, kita tampung saja terlebih dulu," ujar Rikwanto.

Ledakan itu terjadi di RT 16 RW 9, Tanah Abang, Rabu (8/4/2015) sekitar pukul 14.15 WIB. Empat orang yang terluka dalam peristiwa itu diketahui masih berstatus warga sekitar. Namun, hasil pemeriksaan polisi, alamat KTP keempat korban bukan di wilayah Tanah Abang. Empat korban atas nama Rukam (56) alias Suro, warga Ciledug; Asep (67) yang merupakan warga Kebon Kacang; Amir (30) alias Bogel warga Kebon Kacang; dan Feri (31) asal Indramayu. Saat ini, keempat korban masih dirawat intensif di RS Polri Bhayangkara Kramatjati, Jakarta Timur.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Nasib Apes Pria di Bekasi, Niat Ikut Program Beasiswa S3 Malah Ditipu Rp 30 Juta

Nasib Apes Pria di Bekasi, Niat Ikut Program Beasiswa S3 Malah Ditipu Rp 30 Juta

Megapolitan
Tunduknya Pengemudi Fortuner Arogan di Hadapan Polisi, akibat Pakai Pelat Palsu Melebihi Gaya Tentara

Tunduknya Pengemudi Fortuner Arogan di Hadapan Polisi, akibat Pakai Pelat Palsu Melebihi Gaya Tentara

Megapolitan
Cerita Eki Rela Nabung 3 Bulan Sebelum Lebaran demi Bisa Bagi-bagi THR ke Keluarga

Cerita Eki Rela Nabung 3 Bulan Sebelum Lebaran demi Bisa Bagi-bagi THR ke Keluarga

Megapolitan
Polisi Sebut Api Pertama Kali Muncul dari 'Basement' Toko Bingkai 'Saudara Frame' Mampang

Polisi Sebut Api Pertama Kali Muncul dari "Basement" Toko Bingkai "Saudara Frame" Mampang

Megapolitan
Jasad Perempuan Ditemukan Tergeletak di Dermaga Pulau Pari, Wajahnya Sudah Hancur

Jasad Perempuan Ditemukan Tergeletak di Dermaga Pulau Pari, Wajahnya Sudah Hancur

Megapolitan
Pemadaman Kebakaran 'Saudara Frame' Mampang Masih Berlangsung, Arus Lalu Lintas Padat Merayap

Pemadaman Kebakaran "Saudara Frame" Mampang Masih Berlangsung, Arus Lalu Lintas Padat Merayap

Megapolitan
Terjebak Semalaman, 7 Jasad Korban Kebakaran 'Saudara Frame' di Mampang Berhasil Dievakuasi

Terjebak Semalaman, 7 Jasad Korban Kebakaran "Saudara Frame" di Mampang Berhasil Dievakuasi

Megapolitan
Meledaknya Alat Kompresor Diduga Jadi Penyebab Kebakaran Toko Bingkai di Mampang

Meledaknya Alat Kompresor Diduga Jadi Penyebab Kebakaran Toko Bingkai di Mampang

Megapolitan
Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui, Alasan Buka 24 Jam dan Sering 'Video Call'

Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui, Alasan Buka 24 Jam dan Sering "Video Call"

Megapolitan
7 Korban yang Terjebak Kebakaran di Toko Bingkai Mampang Ditemukan Meninggal Dunia

7 Korban yang Terjebak Kebakaran di Toko Bingkai Mampang Ditemukan Meninggal Dunia

Megapolitan
Runtuhnya Kejayaan Manusia Sampan yang Kini Dekat dengan Lubang Kemiskinan Ekstrem

Runtuhnya Kejayaan Manusia Sampan yang Kini Dekat dengan Lubang Kemiskinan Ekstrem

Megapolitan
Kondisi Terkini Kebakaran Saudara Frame Mampang, Api Belum Dinyatakan Padam Setelah 11 Jam

Kondisi Terkini Kebakaran Saudara Frame Mampang, Api Belum Dinyatakan Padam Setelah 11 Jam

Megapolitan
Anak-anak Belanjakan THR ke Toko Mainan, Pedagang Pasar Gembrong Raup Jutaan Rupiah

Anak-anak Belanjakan THR ke Toko Mainan, Pedagang Pasar Gembrong Raup Jutaan Rupiah

Megapolitan
Petantang-petenteng Sopir Fortuner yang Ngaku Anggota TNI: Bermula Pakai Pelat Dinas Palsu, Kini Terancam Bui

Petantang-petenteng Sopir Fortuner yang Ngaku Anggota TNI: Bermula Pakai Pelat Dinas Palsu, Kini Terancam Bui

Megapolitan
Polisi Usut Laporan terhadap Pendeta Gilbert Lumoindong atas Dugaan Penistaan Agama

Polisi Usut Laporan terhadap Pendeta Gilbert Lumoindong atas Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com