"Pertanyaannya, kenapa Pak Ahok tidak sterilkan Tanah Abang? Kalau steril dan konsisten, harusnya enggak ada PKL yang di jalan lagi," ujar Prabowo yang juga merupakan anggota DPRD dari Fraksi Partai Gerindra di gedung DPRD DKI, Rabu (15/4/2015).
Prabowo mengatakan hal ini jugalah yang terjadi di Pasar Blok G. Pedagang yang semula berjualan di kios-kios dalam pasar tersebut malah kembali turun ke jalan. Prabowo yakin, pihak Pemerintah Provinsi DKI, melalui camat dan lurah, juga sering melakukan penertiban tetapi PKL masih sering turun ke jalan. Atas dasar itu, Prabowo meminta Ahok, sapaan Basuki, untuk mewaspadai bawahannya.
"Jangan-jangan anak buahnya main. Pada jual lapak. Bisa aja Satpol PP-nya main, kan bisa aja. Buktinya tadi pas Pak Ahok datang langsung bersih. Ini yang harus dipikirkan pak Ahok," ujar Prabowo.
Selama ini, kata Prabowo, Ahok selalu memiliki kecurigaan bahwa ada oknum yang menjual lapak-lapak di Tanah Abang. Ahok selalu menuding ada tindak korupsi di pasar tersebut.
Kali ini, kata Prabowo, Ahok harus membuktikan bahwa ucapannya benar. Alasannya, supaya menimbulkan efek jera bagi oknum-oknum tersebut.
"Ahok kan sering ngomong sejengkal tanah di Tanah Abang dijual oknum. Itu korupsi. Sekarang oknumnya tangkepin. Kan dia mau lapor ke Bareskrim, suruh lapor. Kan kalo ditangkepin yang bawah-bawah, orang pada kapok," ujar Prabowo.
Dengan jabatannya sebagai anggota Dewan, Prabowo mengaku mendukung upaya Ahok untuk meramaikan kembali Pasar Blok G. Apalagi, mengingat posisinya dulu sebagai dirut PD Pasar Jaya, Prabowo tahu hal yang dibutuhkan Ahok untuk membereskan persoalan Pasar Blok G hanyalah soal keberanian saja.
"Kalo dewan pada prinsipnya support-lah. Kalau saya, bukannya sombong nih, Tanah Abang bisa gini waktu zaman saya. Dulu Tanah Abang cuma 4 lantai. Empat lantai engga ada apa-apanya, eh terbakar. Akhirnya dengan keberanian saya kita bangun 17 lantai. Orang dulu bilang mana mungkin orang mau dateng kalau 17 lantai. Nyatanya enggak ada masalah. Ini masalah keberanian aja," ujar Prabowo.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.