Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Denjaka yang Jatuh di Pengukuhan Jokowi Sempat Tak Sadarkan Diri

Kompas.com - 17/04/2015, 03:36 WIB
Tangguh Sipria Riang

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Kepala Staf TNI AL (Wakasal), Laksmana Madya Widodo mengatakan, Serma Ilyas Hasan (28) yang terjatuh saat simulasi penyelamatan sandera di Markas Besar TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, kini dalam kondisi stabil. Namun, Widodo tidak menampik jika Anggota Satuan Penanggulangan Teror (Satgultor) TNI itu sempat tak sadarkan diri usai mengalami benturan akibat terjatuh, Kamis (16/4/2015).

"Ya, sudah siuman. Tadi saya pantau, Alhamdulillah kondisi Ilyas sudah membaik. Tidurnya nyenyak sekali," ucap Widodo saat dihubungi Kompas.com, Kamis (16/4/2015) malam.

Seperti diketahui, prajurit tersebut jatuh ketika memperagakan atraksi menuruni gedung Plaza Mabes TNI dengan seutas tali atau rappelling. Mulanya, Ilyas berhasil lakukan rappeling dari helikopter Bell 412 ke atap gedung. Namun, ketika hendak menuruni gedung dengan seutas tali, Ilyas terjatuh. Akibatnya, Ilyas mengalami patah tulang di sisi kiri tubuhnya, khususnya bagian tangan dan kaki.

Meski demikian, Widodo enggan menjelaskan secara rinci terkait cidera yang dialami sersan dari kesatuan elite antiteror TNI Angkatan Laut, Detasemen Jala Mangkara (Denjaka) tersebut. Bahkan, perwira bintang tiga itu menampik adanya kemungkinan cedera yang lebih parah, seperti gegar otak atau gangguan organ dalam.

"Semua aman tekendali," tutur alumni Akademi AL tahun 1983 tersebut.

Terkait kesalahan prosedur yang dilakukan Ilyas, Widodo belum berani mengungkapkan. Menurutnya, kasus ini sedang didalami untuk mencari penyebab jatuhnya Denjaka tersebut. "Kasusnya lagi diinvestigasi," ucap dia.

Hingga saat ini, Ilyas masih dirawat intensif di lantai enam ruang 608 RSPAD Gatot Subroto, Jakarta Pusat. Wakasal juga sempat membesuk Ilyas secara tertutup selama 15 menit sejak pukul 19.45 WIB.

Untuk diketahui, insiden tersebut terjadi saat acara penyematan baret TNI kepada Presiden Jokowi di Markas Besar TNI di Cilangkap, Jakarta Timur, Kamis pagi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Warga 'Numpang' KTP DKI: Pelayanan di Jakarta Itu Enak Banget, Administrasinya Enggak Ribet...

Warga "Numpang" KTP DKI: Pelayanan di Jakarta Itu Enak Banget, Administrasinya Enggak Ribet...

Megapolitan
Masuk Bursa Cagub DKI dari PKS, Khoirudin: Saya Kawal dari Dewan Saja...

Masuk Bursa Cagub DKI dari PKS, Khoirudin: Saya Kawal dari Dewan Saja...

Megapolitan
Maju di Pilkada Kota Bogor, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Daftar Lewat Gerindra

Maju di Pilkada Kota Bogor, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Daftar Lewat Gerindra

Megapolitan
Pendapatan Ojek Sampan Tak Cukupi Biaya Hidup, Bakar Terpaksa Berutang Untuk Makan

Pendapatan Ojek Sampan Tak Cukupi Biaya Hidup, Bakar Terpaksa Berutang Untuk Makan

Megapolitan
Pascalebaran, Harga Bawang Merah di Pasar Perumnas Klender Tembus Rp 80.000 per Kilogram

Pascalebaran, Harga Bawang Merah di Pasar Perumnas Klender Tembus Rp 80.000 per Kilogram

Megapolitan
Jadwal Pra PPDB SD dan SMP Kota Tangerang 2024 dan Cara Daftarnya

Jadwal Pra PPDB SD dan SMP Kota Tangerang 2024 dan Cara Daftarnya

Megapolitan
BPBD DKI: Banjir yang Rendam Jakarta sejak Kamis Pagi Sudah Surut

BPBD DKI: Banjir yang Rendam Jakarta sejak Kamis Pagi Sudah Surut

Megapolitan
Maju Mundur Kenaikan Tarif Transjakarta, Wacana Harga Tiket yang Tak Lagi Rp 3.500

Maju Mundur Kenaikan Tarif Transjakarta, Wacana Harga Tiket yang Tak Lagi Rp 3.500

Megapolitan
Mengapa Penjaga Warung Madura Selalu 'Video Call' Setiap Hari?

Mengapa Penjaga Warung Madura Selalu "Video Call" Setiap Hari?

Megapolitan
Gara-gara Masalah Asmara, Remaja di Koja Dianiaya Mantan Sang Pacar

Gara-gara Masalah Asmara, Remaja di Koja Dianiaya Mantan Sang Pacar

Megapolitan
Pendatang Usai Lebaran Berkurang, Magnet Jakarta Kini Tak Sekuat Dulu

Pendatang Usai Lebaran Berkurang, Magnet Jakarta Kini Tak Sekuat Dulu

Megapolitan
Pendaftaran Cagub Independen Jakarta Dibuka 5 Mei 2024, Syaratnya 618.750 KTP Pendukung

Pendaftaran Cagub Independen Jakarta Dibuka 5 Mei 2024, Syaratnya 618.750 KTP Pendukung

Megapolitan
Polisi Tilang 8.725 Pelanggar Ganjil Genap di Tol Jakarta-Cikampek Selama Arus Mudik dan Balik

Polisi Tilang 8.725 Pelanggar Ganjil Genap di Tol Jakarta-Cikampek Selama Arus Mudik dan Balik

Megapolitan
Belajar dari Pemilu 2024, KPU DKI Mitigasi TPS Kebanjiran Saat Pilkada

Belajar dari Pemilu 2024, KPU DKI Mitigasi TPS Kebanjiran Saat Pilkada

Megapolitan
Kisah Bakar dan Sampan Kesayangannya, Menjalani Masa Tua di Perairan Pelabuhan Sunda Kelapa

Kisah Bakar dan Sampan Kesayangannya, Menjalani Masa Tua di Perairan Pelabuhan Sunda Kelapa

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com