Suro meninggal karena infeksi telah menjalar ke seluruh tubuhnya. Kepala Bidang Kedokteran dan Kesehatan Polda Metro Jaya Komisaris Besar Musyafak membenarkan hal itu.
"Dia meninggal pukul 18.10 WIB kemarin," katanya saat dihubungi Jumat (17/4/2015).
Suro merupakan korban ledakan dengan luka yang paling parah di antara tiga korban lainnya. Ia terluka cukup parah di bagian wajah dan perut.
Musyafak mengatakan, Suro sempat menjalani operasi pada Kamis (9/4/2015) untuk mengobati sistem tubuhnya yang terganggu.
Operasi, kata dia, berjalan cukup baik. "Sampai setelah operasi itu kondisi tubuhnya sebenarnya sudah membaik dan bisa berbicara tetapi tidak banyak," kata dia.
Namun, kondisi justru memburuk menjelang kematiannya. Diduga tubuhnya sudah mengalami infeksi sebelum operasi sehingga tidak bisa diselamatkan.
Tiga korban ledakan lainnya, Feri Andiyanto (28), Amir (51), dan Asep Samsudin (66) selamat. Kondisi mereka, kata Musyafak sudah jauh membaik.
Diketahui, ledakan tersebut terjadi di sebuah tanah kosong pada Rabu (8/4/2015) lalu. Ledakan diduga berasal dari sebuah paket semacam bom banting dengan bubuk hitam dan paku.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.