"Jadi, satu bulan ini, kami membuat lelang dan kami minta Pak Purba (Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI) untuk mempersiapkan dokumen lelang (revitalisasi gedung di Kota Tua)," kata Ahok, sapaan Basuki.
Dalam lelang tender itu, DKI bersama PT Pembangunan Kota Tua akan mengundang pengusaha dan menentukan harga sewa revitalisasi gedung.
Harga sewa gedung-gedung kepemilikan BUMN itu akan disesuaikan dengan luas masing-masing gedung. Nantinya, jika dalam proses lelang tender ada gedung yang tidak laku dan tidak diminati pengusaha, Basuki menginstruksikan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI untuk membeli gedung tersebut. Rencananya, gedung itu akan dipergunakan untuk pembangunan bioskop film pendek atau dijadikan pusat pelatihan film pendek.
"Kami cuma sanggup (revitalisasi gedung) di 10 lokasi, termasuk Gedung Tjipta Niaga. Dua tahun ini rampung, kan (revitalisasi) sudah berjalan 8 bulan," kata Lin.
Lebih lanjut, Lin menjelaskan, pada 31 Maret 2015 lalu, PT Pembangunan Kota Tua telah menandatangani nota kesepahaman dengan Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI) atau BUMN yang memiliki gedung-gedung di Kota Tua.
Adapun desain revitalisasi gedung-gedung di Kawasan Kota Tua sudah selesai. "Jadi, sebenarnya, saya sudah kasih ke Pak Gubernur bahwa desain sudah keluar. Mungkin bersamaan dengan makan malam nanti, kami tunjukkan semua desain bangunannya itu. Proses konstruksinya sudah mulai," kata Lin.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.