Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mantan Wakil Lurah Senayan Tewas Ditabrak Kopaja

Kompas.com - 17/04/2015, 19:25 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com — Mantan Wakil Lurah Senayan, Muhammad Hasyim (53), meninggal setelah ditabrak Kopaja P 19 jurusan Blok M-Tanah Abang, Jumat (17/4/2015).

Hasyim yang juga pernah menjabat sebagai Wakil Lurah Cipete ini mengalami kecelakaan pada pagi tadi saat hendak berangkat kerja di kantor Kecamatan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Kecelakaan terjadi di Jalan Pangeran Antasari, Jakarta Selatan, sekitar lima meter dari sebuah stasiun pengisian bahan bakar minyak (SPBU) Pertamina.

Hasyim saat itu mengendarai Honda Supra X berwarna hitam dengan nomor polisi B 3564 SAS. Bus dengan nomor polisi B 7451 DG itu melaju kencang dari arah Jalan Antasari menuju Blok M.

Korban, yang berada di sisi pinggir kiri, ditabrak dengan kencang oleh pengemudi bernama Choirul Anwar (23). Korban dan sepeda motornya pun masuk ke kolong bus.

"Tadi pagi memang ada kecelakaan di sini, tepatnya dekat tiang listrik. Korban dan sepeda motor sampai masuk ke dalam kolong bus," kata seorang saksi mata, Eko (45), ‎yang merupakan pedagang rokok dan makanan yang berada di sekitar lokasi kejadian pada Jumat siang.

Dia mengatakan, berdasarkan keterangan para tukang ojek yang kerap mangkal di situ, korban merupakan pegawai negeri sipil (PNS) DKI Jakarta.

Menurut dia, korban sering berinteraksi dengan masyarakat. Oleh karena itu, wajahnya pun tak asing di mata para warga.

"Saya dengar pas kejadian bunyi gubrak, kenceng banget. Kalau kata tukang ojek yang teriak, korban katanya mantan wakil lurah," ucapnya.

Korban pun langsung dibawa ke Rumah Sakit Fatmawati untuk mendapatkan pertolongan. Namun, nyawanya tidak bisa diselamatkan.

Sering naik motor

Camat Kebayoran Baru ‎Edy Suherman membenarkan bahwa korban kecelakaan lalu lintas di Jalan Antasari merupakan staf dari Kecamatan Kebayoran Baru.

Menurut dia, Hasyim memang sering berangkat kerja naik sepeda motor karena letak rumahnya di Jalan Cempaka III RT 06 RW 06, Cipete Utara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, tak jauh dari kantor.

"Almarhum memang sering menggunakan motor saat berangkat kerja karena ‎rumahnya dekat. Saat kejadian, Pak Hasyim sedang berangkat kerja," kata Edy.

Hasyim, kata Edy, merupakan sosok karyawan yang rajin. Korban mudah bergaul dan disegani oleh orang-orang di sekitarnya. Terlebih lagi, korban sempat menjabat sebagai wakil lurah di dua tempat, yaitu Senayan dan Cipete.

"Baru pas perombakan tanggal 2 Januari 2015 lalu, Pak Hasyim menjadi staf di kecamatan," ucap dia. Menurut dia, menjadi staf di kecamatan tidak mempengaruhi kinerja Hasyim.

Suatu ketika, Hasyim pernah bercerita kepada Edy bahwa dia ikhlas menjalani pekerjaannya.
Oleh karena itu, tidak ada beban ketika dia sudah tidak memegang jabatannya sebagai wakil lurah.

"Korban ikhlas, walaupun sudah enggak punya jabatan. Buktinya, dia sering masuk dan tidak pernah telat," ucapnya. (Bintang Pradewo)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jalan Margonda Macet Parah Sabtu Malam, Pengendara Buka Pembatas Jalan dan Lawan Arah

Jalan Margonda Macet Parah Sabtu Malam, Pengendara Buka Pembatas Jalan dan Lawan Arah

Megapolitan
Polisi Tangkap Pencopet yang Beraksi di Kerumunan Acara Hari Jadi Bogor

Polisi Tangkap Pencopet yang Beraksi di Kerumunan Acara Hari Jadi Bogor

Megapolitan
'Horor' di Margonda Kemarin Sore: Saat Pohon Tumbang, Macet, dan Banjir Jadi Satu

"Horor" di Margonda Kemarin Sore: Saat Pohon Tumbang, Macet, dan Banjir Jadi Satu

Megapolitan
Antusias Warga Berebut Hasil Bumi di Dongdang pada Hari Jadi Bogor, Senang meski Kaki Terinjak

Antusias Warga Berebut Hasil Bumi di Dongdang pada Hari Jadi Bogor, Senang meski Kaki Terinjak

Megapolitan
Ketua DPRD Kota Bogor Mengaku Siap jika Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota

Ketua DPRD Kota Bogor Mengaku Siap jika Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota

Megapolitan
Polisi Jemput Paksa Pemilik Pajero Pelat Palsu yang Kabur di Jalan Tol

Polisi Jemput Paksa Pemilik Pajero Pelat Palsu yang Kabur di Jalan Tol

Megapolitan
Bisa Usung Calon Sendiri, PKS Belum Tentukan Jagoan untuk Pilkada Bogor 2024

Bisa Usung Calon Sendiri, PKS Belum Tentukan Jagoan untuk Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Sisa Banjir Sabtu Sore, Sampah Masih Berserakan di Jalan Margonda Depok

Sisa Banjir Sabtu Sore, Sampah Masih Berserakan di Jalan Margonda Depok

Megapolitan
Warga Ajak 'Selfie' Polisi Berkuda dan Polisi Satwa di CFD

Warga Ajak "Selfie" Polisi Berkuda dan Polisi Satwa di CFD

Megapolitan
Sambut HUT Ke-542 Bogor, Ratusan Orang Ikut Lomba Lari Lintasi Sawah dan Gunung

Sambut HUT Ke-542 Bogor, Ratusan Orang Ikut Lomba Lari Lintasi Sawah dan Gunung

Megapolitan
Penyalur Jadi Tersangka karena Palsukan Usia ART yang Lompat dari Rumah Majikan di Tangerang

Penyalur Jadi Tersangka karena Palsukan Usia ART yang Lompat dari Rumah Majikan di Tangerang

Megapolitan
Antusiasme Warga Berbondong-bondong Padati Balai Kota Menyambut Helaran Hari Jadi Bogor Ke-542

Antusiasme Warga Berbondong-bondong Padati Balai Kota Menyambut Helaran Hari Jadi Bogor Ke-542

Megapolitan
Dishub Kota Bogor Lakukan Pengalihan Arus Lalin Saat Helaran Hari Jadi Bogor Ke-542 Hari Ini

Dishub Kota Bogor Lakukan Pengalihan Arus Lalin Saat Helaran Hari Jadi Bogor Ke-542 Hari Ini

Megapolitan
Mau Datang ke Helaran Hari Jadi Bogor Ke-542, Cek di Sini 8 Kantong Parkirnya

Mau Datang ke Helaran Hari Jadi Bogor Ke-542, Cek di Sini 8 Kantong Parkirnya

Megapolitan
Kuasa Hukum dan Keluarga Pegi Kecewa Tak Diundang Polisi ke Pra-rekonstruksi

Kuasa Hukum dan Keluarga Pegi Kecewa Tak Diundang Polisi ke Pra-rekonstruksi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com