Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Agar Smart City Sukses, Ahok Disarankan Anggarkan Uang Internet ke Petugas Lapangan

Kompas.com - 18/04/2015, 16:28 WIB
Alsadad Rudi

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Kepala Dinas Perhubungan dan Transportasi (Dishubtrans) DKI Jakarta Benjamin Bukit menilai, kesuksesan program Smart City amat bergantung terhadap selalu siaganya petugas di lapangan. Salah satu indikatornya adalah selalu aktifnya jaringan internet di ponsel cerdas yang dipegang para petugas.

Namun, kesiagaan petugas itu tidak bisa dilakukan apabila petugas lapangan tak memiliki uang untuk membeli paket internet. Ia mencontohkan tidak mampunya 300 petugas Dishubtrans membeli paket internet, yang menyebabkan sulitnya pemantauan terhadap lokasi keberadaan mereka.

"Tiga ratus orang ini sudah berupaya agar bisa dipantau. Mereka sudah masuk ke CROP. Cuma karena aktivasi internet harus ada cost, jadinya seperti itu tadi. Jadi memang perlu diakomodir," kata Benjamin kepada Kompas.com, Sabtu (18/4/2015).

Baca: Tak Punya Uang, Alasan 300 Petugas Dishub Tak Aktifkan Androidnya

Karena itu, Benjamin menyarankan agar ada alokasi anggaran khusus untuk paket internet kepada para petugas lapangan. Ia mengaku sudah menyampaikan saran tersebut ke Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD), dan Badan Perencana Pembangunan Daerah (Bappeda).

"Saya sudah minta ke Bappeda dan BPKAD, kalau bisa untuk aktivasi internet dianggarkan lah. Tidak bisa dibebankan ke mereka," ucap dia.

beberapa waktu lalu Ahok mengaku menemukan 300 petugas Dishubtrans yang sengaja tidak menyalakan telepon selulernya. Ia pun berang. 

"Kami lihat di smartcity kami, itu petugas 300 orang off, kurang ajar itu. Saya kan lihat Android dan tahu posisinya kan. Ada laporan 300 orang off," kata dia, di Balai Kota, Selasa (14/4/2015). 

Ahok menduga, 300 anggota Dishubtrans DKI ini tidak ingin diketahui posisinya oleh dia. "Dia matiin (HP dan GPS), enggak pengin ke mana-mana. Seharusnya bisa diikutin, begitu kamu nyalain Android, kami bisa ikutin kamu ke mana. Jaga di jalan atau enggak, nanti kami lihat saja lagi lah," ujar Ahok. Baca: 300 Petugas Tak Nyalakan Ponsel Android, Ahok Evaluasi Kadishubtrans

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Pernah Tolak Laporan Pelecehan yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar Saat Masa Kampanye

Polisi Pernah Tolak Laporan Pelecehan yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar Saat Masa Kampanye

Megapolitan
Sopir Truk Biang Kerok Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama Ternyata Masih di Bawah Umur

Sopir Truk Biang Kerok Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama Ternyata Masih di Bawah Umur

Megapolitan
Senangnya Alif Ikut Pesantren Kilat di Kapal Perang, Bisa Lihat 'Sunset'

Senangnya Alif Ikut Pesantren Kilat di Kapal Perang, Bisa Lihat "Sunset"

Megapolitan
Tersangka Kecelakaan Beruntun di GT Halim Temperamental, Polisi Minta Bantuan KPAI dan Psikolog

Tersangka Kecelakaan Beruntun di GT Halim Temperamental, Polisi Minta Bantuan KPAI dan Psikolog

Megapolitan
Keluarga Pelaku Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama Telah Dihubungi Polisi untuk Pendampingan

Keluarga Pelaku Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama Telah Dihubungi Polisi untuk Pendampingan

Megapolitan
Dibawa Kabur dari Setiabudi, Mobil Patroli Polisi Ditemukan di Kemayoran

Dibawa Kabur dari Setiabudi, Mobil Patroli Polisi Ditemukan di Kemayoran

Megapolitan
Menilik Padi Apung Waduk Elok Cakung, Solusi untuk Sawah Kebanjiran

Menilik Padi Apung Waduk Elok Cakung, Solusi untuk Sawah Kebanjiran

Megapolitan
Sopirnya di Bawah Umur, Pemilik Truk Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama Bakal Diperiksa Polisi

Sopirnya di Bawah Umur, Pemilik Truk Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama Bakal Diperiksa Polisi

Megapolitan
Polisi Belum Tahan Sopir Truk Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama

Polisi Belum Tahan Sopir Truk Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama

Megapolitan
Mobil Patroli Polisi di Jakarta Selatan Dibawa Kabur Jambret yang Sedang Diamankan

Mobil Patroli Polisi di Jakarta Selatan Dibawa Kabur Jambret yang Sedang Diamankan

Megapolitan
Polisi Masih Dalami Motif Oknum Sopir Grab Culik dan Peras Penumpang

Polisi Masih Dalami Motif Oknum Sopir Grab Culik dan Peras Penumpang

Megapolitan
Momen Peserta Sanlat Ekspresi Baznas Diminta “Push Up” Karena Ketiduran saat Ada Seminar

Momen Peserta Sanlat Ekspresi Baznas Diminta “Push Up” Karena Ketiduran saat Ada Seminar

Megapolitan
Polisi Amankan 1 Mobil sebagai Barang Bukti Kasus Pemerasan yang Dilakukan Sopir Grab

Polisi Amankan 1 Mobil sebagai Barang Bukti Kasus Pemerasan yang Dilakukan Sopir Grab

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Tangerang Hari Ini, 29 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Tangerang Hari Ini, 29 Maret 2024

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Depok Hari Ini, Jumat 29 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Depok Hari Ini, Jumat 29 Maret 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com