Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok: Sosok Kartini Itu Ya Ibu Megawati Dong!

Kompas.com - 21/04/2015, 13:14 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pada Hari Kartini yang diperingati setiap tanggal 21 April, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan masih banyak warga yang belum menerima kaum perempuan menjadi pemimpin.

Sampai-sampai di negara yang menjunjung tinggi nilai demokrasi pun, Amerika Serikat, belum dapat menerima pemimpin dari kaum perempuan. 

"Nah itu yang harus kami ingatkan. Bangsa ini enggak boleh (merendahkan kaum perempuan). Ibu Kartini saja bisa memperjuangkan (kesetaraan jender) ke Belanda. Jadi, pikirannya harus sama. Harusnya perempuan Indonesia juga punya hak jadi presiden," kata Basuki di Balai Kota, Selasa (21/4/2015). 

Menurut Basuki, kesetaraan hak perempuan menjadi pemimpin ini sudah diatur dalam undang-undang. Bahkan, menurut dia, demokrasi Indonesia jauh lebih baik daripada Amerika Serikat. Sebab, Indonesia pernah memiliki presiden wanita, yakni Megawati Soekarnoputri. Sementara itu, Amerika Serikat belum pernah memiliki presiden dari kalangan perempuan.

"Kita (Indonesia) lumayan kan dapat Presiden Ibu Megawati, cuma pas pilpres lagi, orang-orang lebih pilih Pak SBY (Susilo Bambang Yudhoyono) jadi presiden. Jadi, sosok Kartini sekarang ya salah satunya Ibu Megawati dong," kata Basuki. 

Mantan kader Partai Gerindra ini memang berulang kali mengakui memiliki kedekatan dengan Megawati. Salah satu kedekatannya ditunjukkan dengan kehadiran Megawati di pelantikannya sebagai Gubernur DKI di Istana Negara, Rabu (19/11/2014) lalu, dan juga saat Djarot Saiful Hidayat dilantik menjadi Wagub DKI.

Meski demikian, Basuki membantah kedekatannya dengan Megawati ini mengisyaratkan kalau ia akan menjadi kader PDI Perjuangan. Basuki mengaku sudah menjalin hubungan baik dengan Mega dan suaminya, almarhum Taufiq Kiemas, sejak lama.

Bahkan, saat Basuki masih menjadi kader Partai Golkar, hubungan di antara mereka telah terjalin baik. "Saya kan bukan loyalis PDI-P, tetapi saya orangnya Bu Megawati," kata Basuki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Megapolitan
Polisi: Mayat dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Polisi: Mayat dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Megapolitan
Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Megapolitan
NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

Megapolitan
Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Megapolitan
Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

Megapolitan
Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Megapolitan
Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang 'Pelanggannya' di Kali Bekasi

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang "Pelanggannya" di Kali Bekasi

Megapolitan
Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com