Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Ditutupnya Jam Berapa, sih? Jam 5 atau Setengah 5?"

Kompas.com - 22/04/2015, 17:05 WIB
Aldo Fenalosa

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah pegawai di kawasan perkantoran Setiabudi dan Sudirman mengaku tidak tahu pukul berapa ruas jalan di dekat perkantoran mereka akan ditutup. Sebab, informasi jadwal yang mereka peroleh dari internet dan radio ternyata berbeda.

"Ditutupnya jam berapa sih? Ada yang bilang jam 5 ada yang bilang jam setengah 5. Di radio dibilang setengah 5," tanya Cempaka, salah seorang pegawai yang berkantor di kawasan Setiabudi pada Rabu (22/4/2015) sore.

Cempaka akhirnya memutuskan untuk pulang dari kantornya pada pukul 16.15 WIB. Informasi yang dihimpun Kompas.com, sejumlah ruas jalan di Jakarta akan mulai ditutup pada pukul 17.00 WIBi. Penutupan berlangsung hingga pukul 19.00.

"Sore ini akan ditutup mulai jam 5 sore. Mohon maaf kalau akan membuat menunggu karena jalan tidak boleh dipakai dulu," kata salah seorang polisi yang bertugas di depan Stasiun Sudirman.

Beberapa orang mengaku mendapat izin pulang lebih awal dari kantornya karena rencana penutupan sejumlah ruas jalan di Jakarta sore ini. Namun, beberapa tetap menunggu di kantor hingga penutupan jalan selesai. Mereka memilih pulang lebih malam agar tidak terkena dampak kemacetan akibat kendaraan yang membeludak saat jalan selesai ditutup.

"Sebenarnya sudah dapat izin pulang cepat. Tapi saya stay di kantor nunggu sampe jam 7 baru cus pulang. Soalnya rumah saya di Kelapa Gading. Jadi mending malem aja sekalian," ujar Icha, salah seorang pegawai yang juga berkantor di Setiabudi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sepakat Damai, Eks Warga Kampung Bayam Bersedia Direlokasi ke Rusun Nagrak

Sepakat Damai, Eks Warga Kampung Bayam Bersedia Direlokasi ke Rusun Nagrak

Megapolitan
Tiga Pemuda Jadi Tersangka Pembacokan Polisi di Kembangan

Tiga Pemuda Jadi Tersangka Pembacokan Polisi di Kembangan

Megapolitan
Jadwal Konser Musik Jakarta Fair 2024

Jadwal Konser Musik Jakarta Fair 2024

Megapolitan
Puluhan Warga di Bogor Diduga Keracunan, 1 Orang Meninggal Dunia

Puluhan Warga di Bogor Diduga Keracunan, 1 Orang Meninggal Dunia

Megapolitan
Polisi Tangkap 5 Tersangka Pemalsu Dollar AS, Satu Pelaku WNA

Polisi Tangkap 5 Tersangka Pemalsu Dollar AS, Satu Pelaku WNA

Megapolitan
Deklarasi Jadi Cawalkot Depok, Supian Suri Ingin Berikan Kebijakan yang Baik untuk Warga

Deklarasi Jadi Cawalkot Depok, Supian Suri Ingin Berikan Kebijakan yang Baik untuk Warga

Megapolitan
Mediasi Berhasil, Eks Warga Kampung Bayam dan Jakpro Sepakat Berdamai

Mediasi Berhasil, Eks Warga Kampung Bayam dan Jakpro Sepakat Berdamai

Megapolitan
Polisi Minta Video Ibu Cabuli Anak Tak Disebar Lagi, Penyebar Bisa Kena UU ITE

Polisi Minta Video Ibu Cabuli Anak Tak Disebar Lagi, Penyebar Bisa Kena UU ITE

Megapolitan
Kronologi Polisi Dibacok Saat Bubarkan Remaja yang Hendak Tawuran

Kronologi Polisi Dibacok Saat Bubarkan Remaja yang Hendak Tawuran

Megapolitan
Panitia HUT Ke-79 RI Siapkan 2 Skenario, Heru Budi: Di Jakarta dan IKN

Panitia HUT Ke-79 RI Siapkan 2 Skenario, Heru Budi: Di Jakarta dan IKN

Megapolitan
Berkenalan Lewat Aplikasi Kencan, Seorang Wanita di Jaksel Jadi Korban Penipuan Rp 107 Juta

Berkenalan Lewat Aplikasi Kencan, Seorang Wanita di Jaksel Jadi Korban Penipuan Rp 107 Juta

Megapolitan
Deklarasi Maju Sebagai Cawalkot, Supian Suri Cuti dari Sekda Depok

Deklarasi Maju Sebagai Cawalkot, Supian Suri Cuti dari Sekda Depok

Megapolitan
Kondisi Terkini Anak Korban Pencabulan Ibu Kandung, Biddokkes Polda Metro: Psikologis Nampaknya Normal

Kondisi Terkini Anak Korban Pencabulan Ibu Kandung, Biddokkes Polda Metro: Psikologis Nampaknya Normal

Megapolitan
Bubarkan Remaja Tawuran, Polisi Malah Kena Bacok di Kembangan

Bubarkan Remaja Tawuran, Polisi Malah Kena Bacok di Kembangan

Megapolitan
Ketua RT di Jatiasih: Kalau Kawat Tidak Bolong, Anak-anak Aman Main di JPO

Ketua RT di Jatiasih: Kalau Kawat Tidak Bolong, Anak-anak Aman Main di JPO

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com