Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengelola Kalibata City Jamin Kartu Akses Tak Bisa Diduplikasi

Kompas.com - 27/04/2015, 15:59 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengelola Apartemen Kalibata City mengklaim kartu akses di apartemen tersebut tak dapat diduplikasi atau dijual bebas. Belum lama ini, ada laporan dari warga apartemen itu tentang dugaan jual beli kartu akses terkait kegiatan prostitusi.

Supervisor Customer Service Apartemen Kalibata City, Yunus, menjamin keamanan kartu akses dari duplikasi.

"Kalau duplikasi, aman ya, sangat aman (dari duplikasi). Enggak bisa. Soalnya ada sistem kodenya di situ," kata Yunus, saat ditemui di kantornya, di Tower Herbras, Apartemen Kalibata City, Jakarta Selatan, Senin (27/4/2015).

Jumlah kartu akses yang diberikan juga bervariasi, bergantung pada pemilik menempati unit dengan jumlah kamar berapa. [Baca: Banyak Brosur Pijat Plus-plus, Warga Sebut Kartu Akses Kalibata City Dijual Bebas]

Misalnya, untuk pemilik unit apartemen dengan dua kamar maksimal diberi tiga kartu akses. Sedangkan untuk yang memiliki unit dengan jumlah satu kamar dibatasi dengan dua kartu akses.

"Jadi kalau dia mau nambah lagi enggak bisa," ujar Yunus.

Apabila kartu akses hilang, maka akan diblokir dan pemilik akan diberitahu. Menurut dia, kartu akses juga membatasi penghuni untuk berpergian ke lantai apartemen lain selain miliknya.

"Jadi kalau punya di lantai satu, dia tidak bisa ke lantai-lantai selanjutnya," ujar Yunus.

Soal penyebaran brosur pijat plus-plus, Yunus mengaku jajarannya belum menemukan hal itu. "Belum tertangkap tuh. Kita kalau memang ketahuan sebar brosur (itu), kita tangkap, dan kenakan denda dua juta rupiah," ucapnya.

Pengelola mengaku sudah menerapkan aturan bagi penghuni apartemen dengan status penyewa. "Kita sudah berjalan kerja sama dengan broker, yang namanya sewa-nyewa, harian, bulanan, enggak boleh, jadi minimal enam bulan atau enggak setahun. Ya itu untuk antisipasi hal-hal ini," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Baru 2 Bulan Indekos di Bekasi

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Baru 2 Bulan Indekos di Bekasi

Megapolitan
Dua Anggota TNI Tersambar Petir di Cilangkap, Satu Orang Meninggal Dunia

Dua Anggota TNI Tersambar Petir di Cilangkap, Satu Orang Meninggal Dunia

Megapolitan
Pasien DBD Meningkat, PMI Jakbar Minta Masyarakat Gencar Jadi Donor Darah

Pasien DBD Meningkat, PMI Jakbar Minta Masyarakat Gencar Jadi Donor Darah

Megapolitan
Sembilan Tahun Tempati Rusunawa Muara Baru, Warga Berharap Bisa Jadi Hak Milik

Sembilan Tahun Tempati Rusunawa Muara Baru, Warga Berharap Bisa Jadi Hak Milik

Megapolitan
Fraksi PSI: Pembatasan Kendaraan di UU DKJ Tak Cukup untuk Atasi Kemacetan

Fraksi PSI: Pembatasan Kendaraan di UU DKJ Tak Cukup untuk Atasi Kemacetan

Megapolitan
Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Megapolitan
Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Megapolitan
Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Megapolitan
Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Megapolitan
Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Megapolitan
Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal 'Fogging' buat Atasi DBD di Jakarta

Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal "Fogging" buat Atasi DBD di Jakarta

Megapolitan
April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Megapolitan
“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

Megapolitan
Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com