Penggeledahan dilakukan sejak sekitar pukul 15.00. Ada tiga ruangan yang digeledah, yakni ruang kerja Wakil Ketua DPRD Abraham "Lulung" Lunggana yang berada di lantai sembilan, ruang kerja Sekretaris Komisi E Fahmi Zulfikar di kantor Fraksi Hanura di lantai lima, dan ruang sekretariat Komisi E di lantai satu.
Secara total, 16 penyidik diterjunkan dalam penggeledahan yang dilakukan terkait pengusutan kasus korupsi pengadaan uninterruptible power supply (UPS) pada tahun 2014 itu.
Mereka dipimpin oleh Kepala Subdirektorat V Tipikor Bareskrim Polri Komisaris Besar Muhammad Ikram. Sebelum meninggalkan gedung DPRD, Ikram sempat memberikan sedikit keterangan. [Baca: Polisi Bawa Dua Ransel dan Satu Map dari Ruang Kerja Lulung]
Menurut dia, penggeledahan bukan disebabkan mangkirnya Lulung dan Fahmi pada pemanggilan pagi tadi. "Ini memang sudah kami rencanakan," ujar Ikram.
Sebagai informasi, pada 2014, tepatnya saat terjadinya dugaan tindak pidana korupsi pengadaan UPS, Lulung masih menjabat sebagai koordinator Komisi E, dan Fahmi adalah salah satu anggotanya.
Dalam kasus ini, polisi telah menetapkan dua tersangka, yakni Alex Usman dan Zaenal Soleman.
Alex diduga melakukan korupsi saat menjabat sebagai pejabat pembuat komitmen (PPK) pengadaan UPS Suku Dinas Pendidikan Menengah Jakarta Barat, sedangkan Zaenal Soleman diduga melakukan korupsi saat menjadi PPK pengadaan UPS Suku Dinas Pendidikan Menengah Jakarta Pusat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.