Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ditertibkan, PKL Tanah Abang Sebut Direlokasi ke Blok G Bukan Solusi

Kompas.com - 03/05/2015, 22:50 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Penertiban yang dilakukan oleh Pemkot Jakarta Pusat di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat pada Minggu (3/5/2015) pagi diwarnai aksi protes para pedagang kaki lima (PKL). Para pedagang menilai penertiban sangat tidak manusiawi lantaran tidak disertai dengan upaya relokasi PKL.

Protes keras dan keluhan tersebut seperti yang terlihat saat barisan ratusan anggota Satpol PP menyisir sejumlah lokasi marak lapak PKL di sepanjang Jalan Jatibaru X, Kampung Bali, Tanah Abang, Jakarta Pusat.

Baru saja menginjakkan kaki di tengah kawasan ruko sisi selatan gedung utama Pasar Tanah Abang, para pedagang terlihat segera bangkit dan mencoba menghalangi penertiban yang dipimpin langsung oleh Wali Kota Jakarta Pusat, Mangara Pardede.

Walaupun mengaku bersalah karena menempati area publik, seperti badan jalan dan saluran air, tetapi para pedagang menganggap penertiban kurang tepat karena tidak disertai dengan solusi.

"Mereka (pemerintah-red) main bongkar saja, tetapi enggak kasih kita solusi, apa itu yang namanya bijaksana. Apalagi, bulan puasa tinggal sebulan lagi, bulan ini lagi ramai-ramainya yang beli," kata Alvin, salah satu pedagang di lokasi.

Keluhan lainnya pun disampaikan oleh koordinator pedagang Tirta Maestro. Menurut dia aksi pembongkaran ini bukanlah hasil musyawarah yang sebelumnya dilakukan Pemkot Jakarta Pusat dengan para perwakilan pedagang sebelum penertiban dilakukan.

Para pedagang sebelumnya hanya diinformasikan seluruh kawasan Jalan Jatibaru X hanya akan ditata tanpa pembongkaran.

"Kita memang sudah berdiskusi soal penataan kawasan ini, tetapi bukan dibongkar. Tetapi nyatanya enggak benar ini, mana keadilan, mana solusi supaya pedagang bisa nyambung kembali," kata dia setengah berteriak.

"Kalau pun memang mau direlokasi ke pasar Blok G, itu bukan solusi. Karena, kondisi pasar sepi, enggak jaminan kita bisa bertahan di sana. Lagipula, langganan pasti lebih milih ke sini (Jalan Jatibaru X-red) karena gampang diakses," ujarnya menambahkan.

Sementara itu, Wali Kota Jakarta Pusat, Mangara Pardede membantah keterangan para pedagang yang menyebutkan jajarannya melakukan penertiban tanpa memberikan solusi.

Kata dia, para pedagang yang sudah terdata akan direlokasi ke dalam gedung Blok G Pasar Tanah Abang.

Selain dapat mencegah kembali turunnya PKL ke jalannya, upaya relokasi PKL tersebut pun dinilainya dapat meramaikan kondisi Blok G Pasar Tanah Abang yang sepi saat ini.

"Totalnya ada 57 kios yang ditertibkan hari ini, seluruhnya sudah didata dan rencananya akan ditempatkan ke dalam Blok G," kata dia.

Guna mengakomodir kehadiran PKL tersebut, dia mengaku telah berkoordinasi dengan pihak PD Pasar Jaya untuk mempersiapkan los ataupun kios di dalam pasar. Seluruh fasilitas seperti, toilet, eksalator dan sarana lain dijaminnya akan beroperasi secara optimal.

"Semuanya sudah dipersiapkan, saya akan jamin tangga jalan akan difungsikan sebagaimana semestinya, kalau mereka kembali," kata Mangara.

Upaya pencegahan teknis mulai dari pengawasan maupun penindakan akan terus dilakukan Satpol PP Jakarta Pusat. Penjagaan akan dilakukan sepanjang hari secara bergantian.

"Lokasi ini akan kami jaga dan jika ada yang mendirikan lapak atau kios langsung kami bongkar, kan sudah kami siapkan tempat di Blok G, jadi tidak ada alasan lagi." (Dwi Rizki)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Warta Kota
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Megapolitan
Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Megapolitan
Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Megapolitan
Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Megapolitan
Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko 'Saudara Frame': Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko "Saudara Frame": Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Megapolitan
Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Megapolitan
Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Megapolitan
Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Megapolitan
DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

Megapolitan
Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Megapolitan
Saat Toko 'Saudara Frame' Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Saat Toko "Saudara Frame" Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Megapolitan
9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com