"Kami siaga di titik kumpul yang biasa dijadikan tempat tawuran, termasuk di sekolah yang berpotensi melakukan tawuran," kata Pejabat Sementara Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Budi Widjanarko saat dihubungi, Senin (4/5/2015).
Budi menjelaskan, titik kumpul yang kerap dijadikan tempat tawuran biasanya adalah lapangan atau jalan besar antara dua sekolah yang letaknya berdekatan. Budi menegaskan, polisi akan berjaga di tempat yang pernah dijadikan tempat tawuran.
Polisi, kata dia, tidak segan untuk menindak tegas para pelajar yang nekat tawuran. Budi mengimbau supaya pelajar menaati aturan dan tidak melakukan tindakan anarkistis. Sementara itu, untuk pengamanan UN sendiri, Polda Metro Jaya menyiagakan 13.305 personel yang berasal dari Polda, Polres, dan Polsek.
Personel merupakan gabungan dari Direktorat Pembinaan Masyarakat (Binmas), Samapta Bhayangkara (Sabhara), dan Lalu Lintas. Ada juga personel dari Intel dan Reserse untuk penjagaan tertutup.
"Personel disebar di semua sekolah. Ada pula penjagaan di setiap rayon tempat soal ujian ditampung," ujar Budi.
Hal itu, lanjut dia, adalah untuk mencegah kebocoran soal UN. Polisi bersiaga sejak H-2 hingga hari terakhir UN.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.