Jembatan tersebut biasanya dikenal dengan nama Jembatan Rawa Bengkel atau Jembatan Cendrawasih. Lokasi jembatan ada di dekat gerbang masuk Perumahan Taman Palem di salah satu sisinya dan SMKN 42 di sisi seberangnya.
Dalam beberapa menit saja, sudah ada beberapa pengendara sepeda motor yang melintasi jembatan tersebut untuk bisa menuju ruas jalan di seberangnya, salah satunya Didin (42).
Pria yang mengaku berkendara dari Pluit menuju Cengkareng ini menuturkan sudah biasa melewati jembatan tersebut dengan alasan lebih dekat.
Jika tidak lewat jembatan, Didin harus berputar agak jauh untuk bisa menyeberang ke ruas jalan yang dituju.
"Iya, saya tahu sebenarnya kalau ini jembatan buat orang. Tetapi, kalau lewat sini, bisa lebih dekat, enggak usah jauh-jauh," tutur Didin, Selasa (5/5/2015) siang.
Didin melihat bahwa tanjakan dan turunan di jembatan tersebut cukup curam sehingga dia harus lebih berhati-hati mengendarai sepeda motornya untuk lewat di sana.
Dia pernah mendengar cerita dari warga sekitar bahwa ada pengendara sepeda motor yang kehilangan keseimbangan, lalu jatuh dan terluka cukup parah.
"Pernah ada yang gegar otak, waktu itu diceritain, pas turunnya licin, jadi jatuh," kata Didin.
Tidak hanya Didin, pengendara lain, Ismet (38), juga lebih memilih naik ke jembatan penyeberangan itu.
Ismet yang melaju dari arah Kalideres ingin menuju Mal Taman Palem menaiki jembatan tersebut dengan sepeda motor bertransmisi otomatis sambil membawa barang yang diikatkan di belakangnya.
"Saya malah seringnya bolak-balik lewat sini, lebih cepat. Kalau lewat bawah kan mutarnya jauh," ujar Ismet.
Pantauan Kompas.com, jembatan itu memiliki bentuk fisik yang cukup lebar, sekitar 2 meter.
Bagian bawah sampai atas jembatan terbagi menjadi tiga bagian, dengan dua bagian merupakan anak tangga yang ada di sisi paling kiri dan kanan, lalu bagian jalan yang lurus di tengah.
Pengendara sepeda motor hanya bisa melalui bagian yang tengah. Kemiringan dari bagian bawah ke atas jembatan pun cukup curam, sekitar 45 derajat.
Pengendara yang akan naik harus memacu gas sepeda motornya lebih kencang agar bisa naik ke atas, sedangkan yang akan turun harus pelan-pelan sambil menekan rem sepeda motornya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.