Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bagi Penumpang, APTB Bisa Mengatasi Masalah "Headway" Transjakarta

Kompas.com - 07/05/2015, 13:28 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Bila tidak ada perubahan, mulai pekan depan layanan bus angkutan perbatasan terintegrasi busway (APTB) dilarang masuk jalur transjakarta. Pelarangan dilakukan akibat kunjung tercapainya kesepakatan mengenai besaran pembayaran tarif rupiah per kilometer antara operator APTB dan PT Transjakarta.

Sejumlah warga pengguna layanan APTB menyatakan tidak setuju terhadap rencana penerapan kebijakan tersebut. Mereka menilai beroperasinya bus APTB di "busway" dapat membantu mengatasi permasalahan jarak kedatangan antarbus transjakarta di halte (headway).

"Headway transjakarta yang buruk itu sebenarnya terbantu dengan adanya APTB. Meski harus menambah ongkos, tetapi kami terbantu," kata Andreas Lukwira, Kamis (7/5/2015).

Hal serupa juga dilontarkan Aditya Eka. Ia khawatir akan terjadi penumpukan penumpang di halte bila pelarangan APTB masuk busway jadi diterapkan.

Sama seperti Andreas, Aditya menganggap APTB masih dibutuhkan selama layanan transjakarta belum bisa menyelesaikan masalah headway. "Transjakarta mana ya 20 menit nungguin, eh APTB dah lima yang lewat," ujar dia.

Penumpang yang lain, Mohamad Agung, mengaku sudah merasa nyaman dengan layanan bus APTB selama ini. Karena itu ia menyesalkan apabila kebijakan pelarangan bus APTB masuk busway jadi diterapkan.

"Biasa dari Cileungsi ke Setiabudi turun di halte Polda, lanjut naik transjakarta ke arah Kota. Udah mudah kok ya mau dibikin susah," ujar Agung.

Sebelumnya, Kepala Dinas Perhubungan dan Transportasi Benjamin Bukit merasa yakin pelarangan bus APTB masuk busway tak akan berdampak terhadap mobilitas penumpang bus transjakarta.

Sebab, kata dia, pada Juni mendatang PT Transjakarta akan mendatangkan puluhan bus-bus baru. Benjamin yakin keberadaan bus-bus baru itu akan mampu mengakomodir penumpang dan mempersingkat jarak kedatangan antar bus di halte.

Sementara itu, Gubernur Basuki Tjahaja Purnama mengatakan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan memberikan penyertaan modal pemerintah (PMP) kepada PT Transjakarta. PMP ini nantinya akan digunakan untuk pembelian unit bus-bus baru.

"Tahun ini saya akan PMP besar-besaran sama PT Transjakarta. Saya suruh produsen mobil untuk siapkan mobil sejenis Hino bisa 2.000 mobil (bus) per tahunnya (diproduksi untuk DKI). Siapkan uang, kami beli saja, jadi (pengusaha) enggak usah ancam-ancam kami lagi," kata dia, Rabu (6/5/2015).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sudah Rencanakan Aksinya, Maling Motor Naik Ojol ke Benhil untuk Cari Target

Sudah Rencanakan Aksinya, Maling Motor Naik Ojol ke Benhil untuk Cari Target

Megapolitan
4 Korban Kebakaran 'Saudara Frame' yang Disemayamkan di Rumah Duka Jelambar adalah Satu Keluarga

4 Korban Kebakaran "Saudara Frame" yang Disemayamkan di Rumah Duka Jelambar adalah Satu Keluarga

Megapolitan
4 Korban Kebakaran di Mampang Disebut Akan Dimakamkan di TPU Gunung Gadung Bogor

4 Korban Kebakaran di Mampang Disebut Akan Dimakamkan di TPU Gunung Gadung Bogor

Megapolitan
Polisi Tunggu Hasil Laboratorium untuk Tentukan Penyebab Kematian Perempuan di Pulau Pari

Polisi Tunggu Hasil Laboratorium untuk Tentukan Penyebab Kematian Perempuan di Pulau Pari

Megapolitan
Maling Motor di Tanah Abang Ditangkap Warga, Sempat Sembunyi di Kandang Ayam

Maling Motor di Tanah Abang Ditangkap Warga, Sempat Sembunyi di Kandang Ayam

Megapolitan
Kondisi Jasad Perempuan di Pulau Pari Sudah Membusuk, Ada Luka di Dada dan Leher

Kondisi Jasad Perempuan di Pulau Pari Sudah Membusuk, Ada Luka di Dada dan Leher

Megapolitan
Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Disemayamkan di Rumah Duka Jelambar

Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Disemayamkan di Rumah Duka Jelambar

Megapolitan
Motor Adu Banteng dengan Pembalap Liar di Bekasi, Seorang Perempuan Tewas di Tempat

Motor Adu Banteng dengan Pembalap Liar di Bekasi, Seorang Perempuan Tewas di Tempat

Megapolitan
Diberi Mandat Maju Pilkada DKI 2024, Ahmed Zaki Disebut Sudah Mulai Blusukan

Diberi Mandat Maju Pilkada DKI 2024, Ahmed Zaki Disebut Sudah Mulai Blusukan

Megapolitan
Polisi Tangkap 4 Remaja yang Tawuran di Bekasi, Pelaku Bawa Busur dan Anak Panah

Polisi Tangkap 4 Remaja yang Tawuran di Bekasi, Pelaku Bawa Busur dan Anak Panah

Megapolitan
Cerita Lupi Tukang Ojek Sampan Didera Perasaan Bersalah karena Tak Mampu Biayai Kuliah Anak

Cerita Lupi Tukang Ojek Sampan Didera Perasaan Bersalah karena Tak Mampu Biayai Kuliah Anak

Megapolitan
Berniat Melanjutkan Studi ke Filipina, Ratusan Calon Mahasiswa S3 Malah Kena Tipu Puluhan Juta Rupiah

Berniat Melanjutkan Studi ke Filipina, Ratusan Calon Mahasiswa S3 Malah Kena Tipu Puluhan Juta Rupiah

Megapolitan
MRT Lanjut sampai Tangsel, Wali Kota Benyamin: Diharapkan Segera Terealisasi

MRT Lanjut sampai Tangsel, Wali Kota Benyamin: Diharapkan Segera Terealisasi

Megapolitan
Teka-teki Perempuan Ditemukan Tewas di Pulau Pari: Berwajah Hancur, Diduga Dibunuh

Teka-teki Perempuan Ditemukan Tewas di Pulau Pari: Berwajah Hancur, Diduga Dibunuh

Megapolitan
Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com