Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Razia, PKL Monas Lari Tunggang Langgang Loncat Pagar

Kompas.com - 13/05/2015, 16:19 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Ratusan petugas Satuan Polisi Pamong Praja (PP) melakukan razia pedagang kaki lima (PKL) di kawasan Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat, Rabu (13/5/2015). Penertiban tersebut tidak menemukan banyak PKL yang berjualan di dalam kawasan Monas.

Razia dimulai pukul 14.00 WIB dari Pintu Monas Barat. Saat memulai razia, petugas Satpol PP langsung mengejar para PKL yang tengah asyik berdagang. Terlihat sebagian dari mereka lari tunggang langgang.

"Kejar itu yang lagi mau keluar," kata salah satu petugas Satpol PP.

Di tempat tersebut, petugas Satpol PP hanya mendapatka kurang dari 10 PKL. Para PKL lainnya telah lari saat mengetahui keberadaan Satpol PP.

Bergegas ke tempat kedua yang terletak di Pintu Monas Timur, para petugas tidak banyak mendapati para pedagang. Banyak dari pedagang telah melarikan diri dengan cara memanjat ke pagar pintu Monas yang bersebelahan dengan Stasiun Kereta Api Gambir.

Sebelum mencapai titik kedua ini, Kasie Ops Satpol PP Jakarta Pusat Maruli Sijabat sempat merasa kesal. Sebab, para petugas Satpol PP lainnya belum mencapai tempat itu dan tidak menyebar.

"Enggak ada otaknya petugas. Malahan semua ngerubutin satu tempat. Padahal, di sini masih ramai pedagangnya," kata Maruli dengan nada tinggi, saat razia tengah berlangsung.

Setelah petugas datang, para PKL terlihat telah meninggalkan tempat tersebut. Hanya sebagian kecil yang terlihat masih membereskan dagangannya. "Duh, saya baru datang udah begini aja," kata Maryam (40), salah seorang pedagang.

Di titik operasi ketiga, yang terletak di depan Gerbang IRTI, PKL jauh lebih sedikit. Petugas terlihat hanya mendapati satu peti es batu. Kendati demikian, Kasie Ops Satpol PP Provinsi DKI Jakarta Sugianto mengatakan, operasi tersebut berhasil. Sebab, setidaknya ada tiga truk yang mengangkut barang para pedagang.

"Razia seperti ini efektif. Bisa dilihat kan bersih," kata Sugianto.

Sugianto menampik petugas kucing-kucingan dengan pedagang. Sebab, petugas akan tetap memperhatikan para PKL dan menjaga kawasan Monas bersih.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Megapolitan
Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com