Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PSK Pensiun dari Lokasi Prostitusi, Mensos Jamin Dapat Rp 20.000 Per Hari Selama 3 Bulan

Kompas.com - 13/05/2015, 20:38 WIB
Tangguh Sipria Riang

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengatakan bahwa Kementerian Sosial telah menutup 33 lokasi prostitusi di seluruh Indonesia dari total 167 lokasi yang ada, tahun 2014 lalu. Sejumlah pekerja seks komersial (PSK) yang sudah berhenti bekerja di lokasi prostitusi mendapat jaminan hidup berupa uang Rp 600.000 selama tiga bulan.

"Pada saat ditutup, maka tugas Kemensos adalah menyiapkan jaminan hidup mereka Rp 20.000 per hari selama tiga bulan. Mereka bisa dapat (uang) transpor pulang dan dana usaha ekonomi produktif. Unit cost-nya per orang Rp 3 juta," ucap Khofifah saat ditemui di Kompleks Masjid Jami Luar Batang, Penjaringan, Jakarta Utara, Rabu (13/5/2015).

Menurut Khofifah, selain jaminan hidup, para PSK juga diarahkan untuk mengikuti pelatihan vokasional atau loka binakarya di Panti Sosial Karya Wanita (PSKW), Pasar Rebo, Jakarta Timur.

Selama tinggal di tempat tersebut, lanjut Khofifah, para PSK boleh melakukan program-program pembekalan, seperti menjahit, salon, usaha katering, dan keterampilan lainnya.

Dengan demikian, ketika pulang dan dilepas ke masyarakat luas, mereka berhak mendapat unit cost usaha ekonomi Rp 3 juta.

"Jadi, sekarang kalau ingin menjerat PSK dari jaringan prostitusi online, undang-undangnya tersebar. Kecuali Perda DKI, sudah terintegrasi, bahwa mucikarinya kena, ketiga-tiganya kena. Perda DKI sebetulnya lebih konkret, tinggal penerapannya," ujar mantan Menteri Pemberdayaan Perempuan periode 1999-2001 tersebut.

Menurut dia, kementeriannya tidak hanya akan menyinergikan revisi lagi, tetapi juga RUU. Dengan demikian, kata Khofifah, UU kejahatan seksual nantinya juga akan mengatur tentang prostitusi.

"Jadi kita menyinergikan di dalam satu UU. Kita coba lihat nanti, apakah akan tetap dijadikan satu atau kita akan menyiapkan khusus UU antiprostitusi," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Warga Rusunawa Muara Baru Keluhkan Biaya Sewa yang Naik

Warga Rusunawa Muara Baru Keluhkan Biaya Sewa yang Naik

Megapolitan
8.112 NIK di Jaksel Telah Diusulkan ke Kemendagri untuk Dinonaktifkan

8.112 NIK di Jaksel Telah Diusulkan ke Kemendagri untuk Dinonaktifkan

Megapolitan
Heru Budi Bertolak ke Jepang Bareng Menhub, Jalin Kerja Sama untuk Pembangunan Jakarta Berkonsep TOD

Heru Budi Bertolak ke Jepang Bareng Menhub, Jalin Kerja Sama untuk Pembangunan Jakarta Berkonsep TOD

Megapolitan
Mau Maju Jadi Cawalkot Bogor, Wakil Ketua DPRD Singgung Program Usulannya Tak Pernah Terealisasi

Mau Maju Jadi Cawalkot Bogor, Wakil Ketua DPRD Singgung Program Usulannya Tak Pernah Terealisasi

Megapolitan
Seorang Anggota TNI Meninggal Tersambar Petir di Cilangkap, Telinga Korban Pendarahan

Seorang Anggota TNI Meninggal Tersambar Petir di Cilangkap, Telinga Korban Pendarahan

Megapolitan
Harga Bawang Merah di Pasar Senen Blok III Naik Dua Kali Lipat sejak Lebaran

Harga Bawang Merah di Pasar Senen Blok III Naik Dua Kali Lipat sejak Lebaran

Megapolitan
Dua Anggota TNI yang Tersambar Petir di Cilangkap Sedang Berteduh di Bawah Pohon

Dua Anggota TNI yang Tersambar Petir di Cilangkap Sedang Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Imam Budi Hartono dan Partai Golkar Jalin Komunikasi Intens untuk Pilkada Depok 2024

Imam Budi Hartono dan Partai Golkar Jalin Komunikasi Intens untuk Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Baru 2 Bulan Indekos di Bekasi

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Baru 2 Bulan Indekos di Bekasi

Megapolitan
Dua Anggota TNI Tersambar Petir di Cilangkap, Satu Orang Meninggal Dunia

Dua Anggota TNI Tersambar Petir di Cilangkap, Satu Orang Meninggal Dunia

Megapolitan
Pasien DBD Meningkat, PMI Jakbar Minta Masyarakat Gencar Jadi Donor Darah

Pasien DBD Meningkat, PMI Jakbar Minta Masyarakat Gencar Jadi Donor Darah

Megapolitan
Sembilan Tahun Tempati Rusunawa Muara Baru, Warga Berharap Bisa Jadi Hak Milik

Sembilan Tahun Tempati Rusunawa Muara Baru, Warga Berharap Bisa Jadi Hak Milik

Megapolitan
Fraksi PSI: Pembatasan Kendaraan di UU DKJ Tak Cukup untuk Atasi Kemacetan

Fraksi PSI: Pembatasan Kendaraan di UU DKJ Tak Cukup untuk Atasi Kemacetan

Megapolitan
Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Megapolitan
Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com