Sesuai kesepakatan, APTB hanya beroperasi hingga perbatasan Jakarta saja. "Enggak apa-apa, selama dia (APTB) masuk, masih bisa mutar enggak apa-apa," kata Basuki di Balai Kota, Jumat (15/5/2015).
Mantan Bupati Belitung Timur itu mengaku belum mampu menyediakan unit bus yang cukup. Namun nantinya jika APTB tetap tidak mau menerapkan sistem rupiah per kilometer dan suka berhenti sembarangan yang menyebabkan kemacetan, dia akan menindak tegas operator.
Juni mendatang, Pemprov DKI akan mendapat ratusan unit bus transjakarta bermerek Scania. Secara bertahap, seluruh perusahaan bus akan bergabung di bawah manajemen PT Transjakarta.
Tahun ini, kopaja dan kopami bergabung dengan PT Transjakarta. "Bus kami memang belum cukup. Jadi kami diam-diam saja," ujar Basuki.
Sementara itu Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat menegaskan bahwa Jakarta masih membutuhkan keberadaan bus APTB.
Oleh karena itu, ia berharap keenam operator bus APTB dan Organda DKI bersama Dishubtrans segera mendapatkan titik temu untuk mengintegrasikan operasional bus APTB. "Jakarta tetap butuh APTB. Tetapi Pemprov DKI menginginkan satu sistem dalam jaringan transportasi di Jakarta," kata Djarot.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.