Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Taman Waduk Pluit, "Si Cantik" yang Bau Idola Warga Penjaringan

Kompas.com - 16/05/2015, 06:57 WIB
Tangguh Sipria Riang

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah warga tampak bergantian berfoto di dekat plang tulisan Taman Kota Waduk Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara, Jumat (15/5/2015) sore. Warga lainnya sibuk beraktivitas menggunakan alat olahraga dan berlari di jogging track yang tersedia.

Beberapa pohon rindang jenis anggur laut, rumput, dan bangku taman juga menjadi daya tarik pengunjung untuk sekadar berteduh atau duduk santai.

"Cantik sih, tetapi bau," ujar Gerdiansyah (25), seorang warga, saat dimintai tanggapannya terhadap taman yang sebelumnya merupakan permukiman kumuh tersebut.

Pantauan Kompas.com, aroma tak sedap yang dimaksudnya diketahui berasal dari air waduk yang berisi sampah dan limbah. Bahkan, dari sisi jalan, aroma tak sedap sudah tercium oleh pengendara yang melewatinya.

Warga menyadari adanya bau tak sedap tersebut. Hanya saja, warga mengaku tidak ada pilihan lain karena keterbatasan ruang terbuka hijau untuk beraktivitas di Jakarta.

Kompas.com/Tangguh Sipria Riang Kondisi Taman Kota Waduk Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara Jumat (15/5/2015).
"Mau bagaimana lagi, cuma di sini taman yang paling dekat. Sudah ada sarana olahraga juga," kata Shella (21), warga Penjaringan.

Beberapa warga terlihat memancing di sekitar waduk. Mereka bahkan mengklaim di sana juga terdapat ikan. Husen (34), warga Teluk Gong, Penjaringan, mengaku hampir tiap pekan memancing di sana.

Berbekal jaket, topi lebar, dan penutup mulut, pria yang bekerja serabutan itu rela berjongkok seharian dengan jor pancingnya.

"Lumayan juga buat mengisi waktu luang. Ada kok ikannya, biasanya lele sama gabus. Kalau beruntung ada mujaer sama patin juga," ujarnya.

Sejak "disulap" menjadi ruang terbuka hijau, taman kota tersebut memang berubah menjadi primadona warga Penjaringan dan sekitarnya. Kondisi taman yang diresmikan mantan Gubernur DKI Joko Widodo itu jauh lebih baik dan tertata rapi dari sebelumnya.

Bahkan, Pemprov DKI Jakarta berencana menjadikan kawasan ini sebagai lokasi wisata dan pemancingan. Konsepnya didesain menyerupai Taman Ayodya di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Kompas.com/Tangguh Sipria Riang Kondisi Taman Kota Waduk Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara Jumat (15/5/2015).

Bentuknya mengelilingi perairan dan menjadi pusat taman sehingga dapat memfasilitasi warga untuk berkumpul sekaligus taman bermain anak.

"Saya rasa sudah bagus. Kalau malam ada lampunya juga. Setidaknya lebih baik dari sebelum ada taman. Saya bisa ajak anak saya ke sini (taman) setiap hari. Bosan juga ke mal mulu," kata warga lainnya, Yulia (35).

Saat ini, terpantau baru sisi barat saja dari Waduk Pluit yang disulap menjadi ruang terbuka hijau. Sedangkan bagian timur, utara, dan selatan masih berupa permukiman kumuh.

Pemprov DKI mengatakan bahwa pembangunan ruang terbuka hijau di kawasan tersebut baru 10 persen dari total penataan kawasan waduk.

Sisanya akan dikerjakan setelah pembangunan rumah susun di Marunda dan Muara Baru selesai dilakukan. Hal itu mengingat kedua rusun itu disiapkan untuk tempat relokasi warga yang digusur.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibunuh 'Pelanggannya' karena Sakit Hati

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibunuh "Pelanggannya" karena Sakit Hati

Megapolitan
12 Perusahaan Setor Dividen 2023 ke Pemprov DKI, Nilainya Capai Rp 545,8 Miliar

12 Perusahaan Setor Dividen 2023 ke Pemprov DKI, Nilainya Capai Rp 545,8 Miliar

Megapolitan
Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng Positif Konsumsi Narkoba

Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng Positif Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Ada di Lokasi yang Sama, Anggota Polres Jaktim Mengaku Tak Tahu Rekan Sesama Polisi Pesta Sabu

Ada di Lokasi yang Sama, Anggota Polres Jaktim Mengaku Tak Tahu Rekan Sesama Polisi Pesta Sabu

Megapolitan
Warga Serpong Curhat Air PDAM Sering Tak Mengalir ke Perumahan

Warga Serpong Curhat Air PDAM Sering Tak Mengalir ke Perumahan

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Jadi Tersangka

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Jadi Tersangka

Megapolitan
Pipa PDAM Bocor, Warga Serpong Tak Dapat Air Bersih Berjam-jam

Pipa PDAM Bocor, Warga Serpong Tak Dapat Air Bersih Berjam-jam

Megapolitan
Antar Mobil Teman, Anggota Polres Jaktim Ikut Ditangkap dalam Pesta Narkoba Oknum Polisi

Antar Mobil Teman, Anggota Polres Jaktim Ikut Ditangkap dalam Pesta Narkoba Oknum Polisi

Megapolitan
Wanita Hamil di Kelapa Gading Bukan Dibunuh Kekasih, tapi Tewas Saat Berupaya Menggugurkan Janinnya

Wanita Hamil di Kelapa Gading Bukan Dibunuh Kekasih, tapi Tewas Saat Berupaya Menggugurkan Janinnya

Megapolitan
Dukcapil DKI Sebut Setiap Warga Terdampak Penonaktifan NIK Dapat Pemberitahuan

Dukcapil DKI Sebut Setiap Warga Terdampak Penonaktifan NIK Dapat Pemberitahuan

Megapolitan
Polisi Tangkap Pria yang Minta THR dengan Peras Petugas Minimarket di Cengkareng

Polisi Tangkap Pria yang Minta THR dengan Peras Petugas Minimarket di Cengkareng

Megapolitan
Buka Pendaftaran PPK Pilkada DKI 2024, KPU Butuh 220 Orang untuk TPS di 44 Kecamatan

Buka Pendaftaran PPK Pilkada DKI 2024, KPU Butuh 220 Orang untuk TPS di 44 Kecamatan

Megapolitan
2 Pria Dikepung Warga karena Diduga Transaksi Narkoba, Ternyata Salah Paham

2 Pria Dikepung Warga karena Diduga Transaksi Narkoba, Ternyata Salah Paham

Megapolitan
Hasil Tes Urine Negatif, Anggota Polres Jaktim Dibebaskan Usai Ditangkap dalam Pesta Narkoba

Hasil Tes Urine Negatif, Anggota Polres Jaktim Dibebaskan Usai Ditangkap dalam Pesta Narkoba

Megapolitan
Terungkap, Wanita Hamil Bersimbah Darah di Kelapa Gading Tewas akibat Menggugurkan Janinnya Sendiri

Terungkap, Wanita Hamil Bersimbah Darah di Kelapa Gading Tewas akibat Menggugurkan Janinnya Sendiri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com