Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

LBH Sarankan Ahok Evaluasi Kepala Dinas Pendidikan

Kompas.com - 17/05/2015, 15:40 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta menilai Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Arie Budiman melakukan banyak kesalahan selama memimpin instansi tersebut. Menurut LBH, kesalahan pertama yang dilakukan oleh Arie adalah saat ia mendesak Kepala SMA 3 Retno Listyarti mencabut sanksi terhadap sejumlah siswa sekolah tersebut yang terlibat dalam aksi kekerasan.

"Baru kali ini ada kriminalisasi kepala sekolah karena memberikan sanksi kepada siswa yang melakukan kekerasan. Tapi lucunya kepala sekolah yang harusnya memberikan perlindungan terhadap orang yang menegakkan peraturan justru menekan agar kepala sekolah menganulir sanksi yang diberikan," kata Kepala Bidang Penanganan Kasus LBH Jakarta Muhammad Isnur, di kantornya, Minggu (17/5/2015).

Sebagai informasi, beberapa bulan silam Retno sempat memberikan sanksi terhadap sejumlah siswanya yang terlibat pengeroyokan terhadap seorang pemuda yang merupakan warga sekitar sekolah. Namun pemberian sanksi tersebut berujung pada dilaporkannya Retno oleh orang tua siswa ke Polda Metro Jaya.

Tidak hanya itu, kata Isnur, LBH juga menyoroti keputusan Arie yang mencopot Retno dari jabatannya. Selain surat keputusan (SK) pencopotan yang baru keluar setelah pelantikan pejabat baru, LBH juga menyoroti intimidasi yang dialami Retno selama pemeriksaannya.

Atas dasar itu, LBH menyarankan agar Gubernur Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama mengevaluasi Arie dari jabatan yang diembannya sejak Januari 2015 itu. Sebelumnya, Arie tercatat sebagai Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan.

"Ada catatan kurang baik dari Kepala Dinas Pendidikan yang sekarang. Kami menyarankan agar Kepala Dinas Pendidikan yang sekarang dievaluasi," ujar Isnur.

Lebih lanjut, Isnur mengatakan, LBH akan mendatangi Balai Kota DKI Jakarta untuk menyampaikan surat keberatan terhadap pencopotan Retno, Senin (18/5/2015). Sehari setelahnya, LBH akan mendampingi Retno melakukan pelaporan ke Ombudsman.

"Besok kita akan datang langsung ke Balai Kota untuk menyampaikan surat keberatan. Selasa dilanjutkan ke Ombudsman," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Megapolitan
Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Megapolitan
Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com