Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok: Orangtua Punya iPhone atau Mobil, Anak Tak Boleh Terima KJP

Kompas.com - 18/05/2015, 16:06 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, penerima Kartu Jakarta Pintar (KJP) tidak boleh berasal dari keluarga mampu. Apabila orangtuanya memiliki mobil serta ponsel mewah, dipastikan KJP peserta didik akan dicabut.

Di sisi lain, ia membantah bahwa KJP anak seorang perokok akan dicabut. "Sebetulnya tuh saya kira tafsirannya belum sampai ke arah situ. Kami hanya menetapkan anak-anak merokok dan yang orangtua muridnya pakai iPhone, BlackBerry, dan bawa mobil tidak akan menerima KJP, pantas enggak," kata Basuki, di SD Theresia, Senin (18/5/2015).

Meskipun demikian, Basuki berpendapat, perokok bisa dikategorikan sebagai warga mampu. Pasalnya, butuh Rp 20.000 hingga Rp 30.000 untuk membeli dua bungkus rokok. Para perokok itu, kata Basuki, tidak pantas untuk menerima bantuan jaminan pendidikan dari Pemprov DKI.

Basuki menjelaskan, KJP merupakan program beasiswa pemerintah untuk anak-anak kurang mampu. Berdasarkan penelitian Bank Dunia, 40 persen anak-anak usia sekolah 15-17 tahun masih belum dapat bersekolah. Oleh karena itu, Pemprov DKI menciptakan KJP bagi peserta didik kurang mampu.

"Sayangnya, pas KJP diberlakukan tarik tunai kontan, uangnya kebanyakan buat beli ponsel sekalian pulsanya. Sekarang kami prioritaskan pembagiannya untuk anak-anak yang tidak mampu. Terus ada anak dapat KJP tapi merokok, anak-anak sekolah sekarang sudah merokok, bagaimana pantas Anda dapat KJP? Berarti Anda pakai uang KJP ini buat merokok, bukan untuk beli sesuatu yang lebih baik," kata Basuki.

Selain itu, banyak orangtua yang menggunakan KJP untuk membeli kebutuhan lainnya sehingga Basuki mengubah sistem penggunaan KJP. Kini, peserta didik tidak bisa lagi menarik tunai uang KJP.

Penerima KJP membeli buku, tas, dan kebutuhan sekolah lain dengan debit. Sisa saldo yang berada di KJP, kata Basuki, otomatis langsung masuk ke rekening peserta didik. "Jadi, sekarang yang menentukan siswa dapat KJP itu guru dan kepala sekolah," kata Basuki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi: Ada Luka di Dada dan Cekikan di Leher Jasad Perempuan 'Open BO' di Pulau Pari

Polisi: Ada Luka di Dada dan Cekikan di Leher Jasad Perempuan "Open BO" di Pulau Pari

Megapolitan
144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan, Terbanyak di Jaktim

144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan, Terbanyak di Jaktim

Megapolitan
Wanita Ditemukan Tewas di Dermaga Pulau Pari, Polisi Periksa 3 Teman Dekat Korban

Wanita Ditemukan Tewas di Dermaga Pulau Pari, Polisi Periksa 3 Teman Dekat Korban

Megapolitan
Cerita Warga Habiskan Uang Jutaan Rupiah untuk Bagi-bagi THR di Hari Lebaran

Cerita Warga Habiskan Uang Jutaan Rupiah untuk Bagi-bagi THR di Hari Lebaran

Megapolitan
Anggota DPRD Pertanyakan Besaran Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Anggota DPRD Pertanyakan Besaran Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Megapolitan
Tewas Terjebak Kebakaran, Keluarga Pemilik 'Saudara Frame' Tinggal di Lantai Tiga Toko

Tewas Terjebak Kebakaran, Keluarga Pemilik "Saudara Frame" Tinggal di Lantai Tiga Toko

Megapolitan
Kadis Dukcapil: 92.432 NIK Warga Jakarta Bakal Dinonaktifkan Awal Pekan Depan

Kadis Dukcapil: 92.432 NIK Warga Jakarta Bakal Dinonaktifkan Awal Pekan Depan

Megapolitan
Sayur-mayur Membawa Berkah, Sarmini Bisa Menyekolahkan Anaknya hingga Sarjana

Sayur-mayur Membawa Berkah, Sarmini Bisa Menyekolahkan Anaknya hingga Sarjana

Megapolitan
Petugas Beberkan Sulitnya Padamkan Api yang Membakar Toko Bingkai Saudara Frame Mampang

Petugas Beberkan Sulitnya Padamkan Api yang Membakar Toko Bingkai Saudara Frame Mampang

Megapolitan
Polisi Ungkap Ada Karyawan Semprot Bensin untuk Usir Rayap Sebelum Kebakaran Saudara Frame Mampang

Polisi Ungkap Ada Karyawan Semprot Bensin untuk Usir Rayap Sebelum Kebakaran Saudara Frame Mampang

Megapolitan
Warga DKI yang NIK-nya Dinonaktifkan Bisa Ajukan Keberatan ke Kantor Kelurahan

Warga DKI yang NIK-nya Dinonaktifkan Bisa Ajukan Keberatan ke Kantor Kelurahan

Megapolitan
Jasad 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Dibawa ke RS Polri Kramatjati

Jasad 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Dibawa ke RS Polri Kramatjati

Megapolitan
Polisi Tangkap 3 Orang Terkait Penemuan Jasad Perempuan di Dermaga Pulau Pari

Polisi Tangkap 3 Orang Terkait Penemuan Jasad Perempuan di Dermaga Pulau Pari

Megapolitan
Nasib Apes Pria di Bekasi, Niat Ikut Program Beasiswa S3 Malah Ditipu Rp 30 Juta

Nasib Apes Pria di Bekasi, Niat Ikut Program Beasiswa S3 Malah Ditipu Rp 30 Juta

Megapolitan
Tunduknya Pengemudi Fortuner Arogan di Hadapan Polisi, akibat Pakai Pelat Palsu Melebihi Gaya Tentara

Tunduknya Pengemudi Fortuner Arogan di Hadapan Polisi, akibat Pakai Pelat Palsu Melebihi Gaya Tentara

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com