Dari operasi pasar tersebut, Pemkot mengambil sampel beras yang diduga terbuat dari plastik tersebut untuk diselidiki.
Warga diminta waspada dan mengenali beras plastik. Beras sintetis terbuat dari campuran plastik, kentang, ubi jalar, dan getah sintetis beracun. Jika dibuat bubur, air tidak akan menyatu dengan beras. Jika dibuat nasi, beras semakin mengeras dan juga kering.
Beras sintetis dikenali dari aromanya yang hambar dan tidak ada aroma beras. Butiran beras sintetis cerah, halus, dan tidak bergurat seperti beras asli.
Jika mengonsumsi beras sintetis, seseorang akan mengalami gejala mual, muntah, kembung, diare, dan pusing. Untuk jangka panjang, mengonsumsi beras sintetis bisa merusak sistem pencernaan dan mengakibatkan kanker.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.