Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Bulan Ahok-Djarot Kurang Memuaskan, tetapi Warga Menaruh Harapan Besar

Kompas.com - 20/05/2015, 14:48 WIB

JAKARTA, KOMPAS - Enam bulan sudah Basuki Tjahaja Purnama resmi menjadi Gubernur DKI Jakarta. Kinerja Basuki dan wakilnya, Djarot Saiful Hidayat, sebenarnya bisa lebih optimal jika berbagai kendala yang menguras energi bisa dihindari.

Dari hasil survei tatap muka yang dilakukan Litbang Kompas terhadap 600 responden yang tersebar di lima wilayah Jakarta, warga Ibu Kota menilai belum banyak perbaikan dilakukan selama enam bulan pertama kepemimpinan Basuki. Jika nilai 1 melambangkan kondisi sangat buruk dan skor 10 mewakili situasi sangat baik, warga menilai kondisi Jakarta saat ini hanya cukup mendapat nilai 6,54. Masih di bawah angka 7 yang merefleksikan kondisi "baik".

Nilai indeks kepuasan penduduk Jakarta dalam semester I Basuki memimpin DKI adalah 6,62, juga masih belum mencapai angka 7. Angka ini dalam rentang skor 1 hingga 10, nilai 1 untuk menunjukkan sangat tidak puas dan 10 untuk penilaian sangat puas terhadap kinerja gubernur dan wagub.

Publik memberi nilai 7,6 terhadap relasi sosial yang dianggap sudah baik saat ini. Nilai ini tertinggi dibandingkan penilaian bidang-bidang lain. Pemerintahan Basuki dinilai memberikan ruang kebebasan berpendapat, beribadah, dan menjaga kerukunan hidup masyarakat.

Di bidang pendidikan, warga Ibu Kota mengakui ada pembenahan oleh Pemprov DKI.

Perbaikan birokrasi juga mendapatkan acungan jempol dari warga. Catatan Kompas, Basuki telah menyatukan 518 jenis pelayanan dalam Badan Pelayanan Terpadu Satu Pintu guna menjadikan proses perizinan lebih ramping dan efisien. Warga bisa mengecek langsung dampak perombakan Pemprov DKI dari mutu layanan, seperti proses pengurusan akta kelahiran, kartu tanda penduduk, kartu keluarga, izin mendirikan bangunan (IMB), atau izin usaha.

Perbaikan birokrasi, seperti lelang jabatan, transaksi nontunai, serta pelayanan satu atap, telah mencuri perhatian dan apresiasi warga karena pelayanan publik menjadi lebih cepat.

Perombakan struktur organisasi besar-besaran juga dilakukan Ahok pada awal 2015. Basuki menghapus 1.500 jabatan dan mengosongkan sementara posisi 1.835 jabatan, menyisakan 4.676 jabatan dari total 8.011 jabatan sebelumnya. Perombakan struktur juga diwarnai penggabungan dan pemecahan satuan kerja perangkat daerah.

 Selain perbaikan di bidang relasi, pendidikan, dan birokrasi, air bersih dan layanan kesehatan di Ibu Kota juga dianggap cukup baik. Warga Jakarta menilai suplai air bersih dan jasa kesehatan di bawah tanggung jawab Pemprov mendapat nilai di atas 7.

Kurang aman

Rendahnya rasa aman warga Jakarta menjadi salah satu faktor lemahnya penilaian terhadap kondisi Ibu Kota saat ini. Keselamatan warga dalam transportasi umum dan tempat publik dirasakan paling tak memuaskan.

Aksi begal yang marak sejak awal 2015 memperburuk penilaian warga terhadap keamanan Jakarta. Menurut kajian The Economist Intelligence Unit yang dipublikasikan tahun 2015, dari 50 kota besar dunia yang disurvei, Jakarta ada di urutan terakhir dan mendapatkan predikat kota paling tak aman (Kompas, 4/3).

Hasil jajak pendapat Litbang Kompas pada Maret lalu pun menunjukkan, 4 dari 5 warga Jakarta menilai kondisi Jakarta tidak aman.

Selain keamanan, sektor perumahan juga mendapatkan penilaian rendah dari warga Jakarta. Harga rumah terus meningkat jauh meninggalkan kenaikan daya beli masyarakat.

Keyakinan

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Megapolitan
Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Megapolitan
Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Megapolitan
Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP Agar Lebih Tepat Sasaran

Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP Agar Lebih Tepat Sasaran

Megapolitan
Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget 'Papi Chulo' hingga Terjerat Narkoba

Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget "Papi Chulo" hingga Terjerat Narkoba

Megapolitan
Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Megapolitan
Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com