"Mudah-mudahan sudah cuma sampai di toko ini saja," ujar Rahmat di Pasar Mutiara Gading Timur, Rabu (20/5/2015).
Di sana, Rahmat mendengar penjelasan dari Kepala Kepolisian Sektor Bantargebang Komisaris Gatot Suyanto mengenai perkembangan temuan beras dari plastik ini.
Rahmat meminta kepada warga untuk jeli membeli beras yang ada di pasar-pasar. Rahmat percaya masyarakat sudah mengetahui cara membedakan beras yang asli dan bagus dengan yang tidak.
Masyarakat hanya butuh kejelian. Dia juga meminta masyarakat tidak takut mengonsumsi beras. Sebab, kebenaran adanya beras plastik tersebut belum terbukti sampai uji laboratorium selesai dilakukan.
Pemilik toko yang dia tinjau saat ini pun belum terbukti bersalah karena telah menyebarkan beras palsu.
"Dicari supplier-nya dari mana, karena toko ini hanya bagian kecilnya saja. Dampaknya kalau ini benar, sudah beredar ke mana-mana," ujar Rahmat.
Sebelumnya, seorang pedagang bubur, Dewi Septiani (29), mengaku telah membeli beras plastik. Dewi mengaku membeli enam liter beras yang diduga bercampur dengan beras plastik.
Beras tersebut dia beli di salah satu toko langganannya. Dewi memang biasa membeli beras dengan jenis yang sama di toko tersebut seharga Rp 8.000 per liter. Keanehan dari beras tersebut dia rasakan setelah mengolahnya menjadi bubur.
"Saya coba masak untuk dagang bubur, nah di situ ada keanehan. Biasanya, dimasak satu jam, nasinya sudah halus. Sekarang, setelah satu jam, butiran berasnya hanya membesar, tetapi enggak halus. Airnya di atas, berasnya di bawah," ujar Dewi.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.