Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kejanggalan di Rumah Pengusaha yang Tewas Dibunuh dan Dirampok

Kompas.com - 20/05/2015, 18:06 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Warga di sekitar rumah Safrianto Jono (49), pengusaha distributor bahan pangan yang dibunuh di rumahnya sendiri pada Rabu (20/5/2015) dini hari, merasa heran terhadap kejanggalan di rumah itu. Kejanggalan tersebut yaitu tentang kondisi rumah yang pagarnya tidak dikunci dan CCTV yang sudah berubah arah setelah Safrianto ditemukan tewas.

"Di rumah itu ada CCTV-nya, ada satu. Tetapi, kata istri korban, biasanya arah CCTV bukan ke mobil, tetapi ke arah pagar," kata Ketua RT 02 Malik Warsono kepada Kompas.com, Rabu sore.

Malik menjelaskan, berdasarkan keterangan Venny, istri Safrianto, arah CCTV sengaja digeser oleh pelaku. Namun, ada kemungkinan lain pelaku masuk ke rumah melalui bagian samping rumah yang merupakan tanah kosong.

"Di rekamannya enggak ada kelihatan orang masuk, biar sudah tergeser, tetapi tetap kelihatan sedikit pagarnya. Kalau paling mungkin sih dari tempat sampah sebelah rumah masuknya," kata Malik. [Baca: Pengusaha Dibunuh dan Dirampok di Rumahnya di Cengkareng]

Warga sekitar, Rahmat (41), mendapat cerita dari polisi yang memeriksa bahwa rumah Safrianto tidak dikunci. Suasana di sekitar rumah Safrianto masih ramai, bahkan hingga pukul 03.00 WIB setiap harinya.

"Anehnya kan kenapa rumah enggak dikunci. Rumah di sana saja biar anaknya pulang tengah malam tetap dikunci kok," ujar Rahmat.

Selain itu, Rahmat juga mempertanyakan bahwa jika kejadian itu memang benar perampokan, kenapa kondisi di dalam rumah tidak berantakan alias masih rapi.

Safrianto ditemukan tewas bersimbah darah di rumahnya sendiri, Rabu dini hari. Istrinya, Venny, pertama kali menemukan Safrianto sudah dalam kondisi tengkurap.

Ketika tubuh Safrianto yang tengkurap dibalikkan, bagian tubuh depannya sudah dipenuhi darah. Selain tewasnya Safrianto, pelaku pembunuhan dan perampokan diduga juga ikut mengambil beberapa barang berharga di rumah itu.

Barang tersebut adalah laptop, ponsel, uang tunai Rp 17 juta, dan satu tiket pesawat tujuan ke Singapura.

Kapolsek Cengkareng Komisaris Sutardjono mengaku bahwa pihaknya telah mengantongi nama pelaku pembunuh dan perampok Safrianto. Dari hasil penyelidikan sementara, polisi menduga pelakunya lebih dari satu orang.

"Ada lebih dari satu orang pelaku. Kami masih kejar mereka, nama-namanya sudah kami pegang," kata Sutardjono.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 1 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam Ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 1 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam Ini Cerah Berawan

Megapolitan
Polisi Sebut Penjual Video Porno Anak di Telegram Tak Memiliki Kelainan Seksual

Polisi Sebut Penjual Video Porno Anak di Telegram Tak Memiliki Kelainan Seksual

Megapolitan
Air PAM di Koja Sudah Tidak Asin dan Berminyak

Air PAM di Koja Sudah Tidak Asin dan Berminyak

Megapolitan
Umat Lintas Agama Ikut Unjuk Rasa Solidaritas Palestina di Kedubes AS

Umat Lintas Agama Ikut Unjuk Rasa Solidaritas Palestina di Kedubes AS

Megapolitan
Besi Ribar Jatuh ke Rel, MRT Jakarta: Struktur Crane Dibangun Tanpa Koordinasi

Besi Ribar Jatuh ke Rel, MRT Jakarta: Struktur Crane Dibangun Tanpa Koordinasi

Megapolitan
Relawan: Ada 7 Partai yang Mendekati Sudirman Said untuk Maju di Pilkada DKI 2024

Relawan: Ada 7 Partai yang Mendekati Sudirman Said untuk Maju di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Cerita Olivina Dengar Suara Drone Saat Berkomunikasi dengan Temannya di Rafah Palestina

Cerita Olivina Dengar Suara Drone Saat Berkomunikasi dengan Temannya di Rafah Palestina

Megapolitan
Massa Sempat Cekcok dengan Polisi Usai Kibarkan Bendera Palestina di Depan Kedubes AS

Massa Sempat Cekcok dengan Polisi Usai Kibarkan Bendera Palestina di Depan Kedubes AS

Megapolitan
Massa di Depan Kedubes AS Mulai Bubar, Lampu Jalan Padam

Massa di Depan Kedubes AS Mulai Bubar, Lampu Jalan Padam

Megapolitan
Material Besi Jatuh di Stasiun MRT ASEAN dan Blok M, Hutama Karya Gerak Cepat Lakukan Evakuasi

Material Besi Jatuh di Stasiun MRT ASEAN dan Blok M, Hutama Karya Gerak Cepat Lakukan Evakuasi

Megapolitan
DPW PKS Masih Menunggu Keputusan DPP untuk Usung Anies di Pilkada DKI 2024

DPW PKS Masih Menunggu Keputusan DPP untuk Usung Anies di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Angka Kematian Penyakit Jantung di Bogor Meningkat Tiap Tahun

Angka Kematian Penyakit Jantung di Bogor Meningkat Tiap Tahun

Megapolitan
'Jika Kaesang Maju Pilkada Jakarta, Pertama dalam Sejarah Politik Indonesia Ketua Umum Partai Berlaga di Pilkada'

"Jika Kaesang Maju Pilkada Jakarta, Pertama dalam Sejarah Politik Indonesia Ketua Umum Partai Berlaga di Pilkada"

Megapolitan
Relawan Anies Gelar Konsolidasi Usung Sudirman Said di Pilkada Jakarta

Relawan Anies Gelar Konsolidasi Usung Sudirman Said di Pilkada Jakarta

Megapolitan
Partai Garuda Buka Rekrutmen Bakal Calon Kepala Daerah Se-Indonesia

Partai Garuda Buka Rekrutmen Bakal Calon Kepala Daerah Se-Indonesia

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com