Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wapres dan Ahok Bahas Proyek LRT, 17 Agustus Peletakan Batu Pertama

Kompas.com - 22/05/2015, 21:13 WIB
Icha Rastika

Penulis

TANGERANG, KOMPAS.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla telah berbicara dengan Gubernur DKI Jakarta Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama mengenai rencana pembangunan sistem transportasi kereta api ringan atau light rail transit (LRT). Keduanya membahas mengenai rencana pelaksanaan proyek tersebut di Jakarta.

"Itu nanti kan di Jakarta. Jadi tadi bicara juga Pak Ahok untuk bagaimana pelaksanaanya di Jakarta," kata Kalla di Bandara Soekarno-Hatta Tangerang, Jumat (23/5/2015) seusai mengikuti kunjungan kerja di Tokyo, Jepang.

Tampak Ahok ikut menjemput Kalla di Bandara Soekarno-Hatta. Keduanya sempat berada dalam satu ruangan sebelum Kalla ke luar ruangan untuk berbicara dengan media.

Selain Ahok, hadir pula Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Tedjo Edhy untuk menjemput Kalla. Terlihat juga Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin dalam rombongan kepulangan Wapres.

Kalla juga menyinggung rencana pembangunan kereta cepat yang menjadi proyek kerjasama Indonesia dengan Jepang. Pemerintah tengah menentukan apakah kereta cepat ini akan dibangun untuk menghubungkan Jakarta dengan Surabaya atau Jakarta dengan Bandung.

"Ya kan di Jakarta sudah ada subway, lagi dibahas apakah ini Bandung atau Surabaya kan gitu," ucap Kalla.

Terkait kunjungannya ke Jepang, Wapres menyampaikan bahwa pemerintah Negeri Sakura itu sangat berminat untuk membangun infrastruktur di Asia, khususnya Indonesia.

Dalam kunjungannya ke Tokyo, Kalla sempat bertemu dengan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe.

"Menghadiri konferensi atau pembicaraan tentang Asia secara keseluruhan di samping itu juga bertemu dengan Perdana Menteri Abe. Jadi kita bicarakan hubungan Indonesia-Jepang juga," tutur dia.

Kalla berada di Tokyo sejak 21 Mei dan kembali tiba di Tanah Air hari ini. Proyek LRT diperkirakan menelan biaya hingga Rp 24 triliun. Rencananya, peletakan batu pertama proyek tahap I dilakukan pada 17 Agustus mendatang dan ditargetkan selesai tahun 2018.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Teka-teki Perempuan Ditemukan Tewas di Pulau Pari: Berwajah Hancur, Diduga Dibunuh

Teka-teki Perempuan Ditemukan Tewas di Pulau Pari: Berwajah Hancur, Diduga Dibunuh

Megapolitan
Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Megapolitan
Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Megapolitan
Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Megapolitan
Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com