JAKARTA, KOMPAS — Badan Pengawasan Obat dan Makanan DKI Jakarta bersama Pemerintah Kota Jakarta Pusat menggelar inspeksi mendadak di kawasan kuliner Kampung Lima, Sabang, Jakarta Pusat, Jumat (22/5). Mereka menemukan sejumlah sampel makanan yang mengandung bahan kimia berbahaya, seperti boraks dan formalin, untuk pengawet.
Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) DKI Jakarta telah memeriksa beberapa sampel makanan dan ditemukan lima sampel makanan yang terbukti mengandung bahan kimia berbahaya. Empat sampel makanan mengandung formalin, yakni tiga tahu (tahu putih, tahu kuning, tahu siomay) dan kwetiau. Satu sampel makanan lainnya, yakni ketupat, mengandung boraks.
Mengenai seberapa besar kadar formalin dan boraks dalam makanan tersebut, menurut Kepala BPOM DKI Jakarta Dewi Prawitasari, masih perlu penelitian lebih lanjut.
Hasil inspeksi itu kemudian diserahkan kepada Pemerintah Kota Jakarta Pusat untuk dijadikan rujukan dalam mengambil tindakan lebih lanjut.
Wali Kota Jakarta Pusat Mangara Pardede mengatakan, jika ada pedagang yang makanannya terbukti mengandung bahan berbahaya, akan ditegur. Jika pedagang itu masih menjual makanan berbahaya dan melalaikan peringatan pemerintah, izin usahanya akan dicabut.
Kepala Suku Dinas Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dan Koperasi Jakarta Pusat Ety Syartika mengemukakan, inspeksi akan digelar di 10 lokasi pedagang kaki lima lainnya di Jakarta Pusat. Terbatasnya lokasi inspeksi tersebut dikarenakan anggaran yang dikeluarkan berasal dari BPOM DKI Jakarta sehingga jumlah inspeksi tergantung kemampuan anggaran BPOM sendiri. (B12)
_______
Berita ini juga dapat dibaca di tautan berikut ini: Sejumlah Sampel Makanan Ditemukan Mengandung Bahan Kimia Berbahaya
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.