Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini "Masalah" di Terminal Rawamangun yang Mau Digugat Ahok

Kompas.com - 25/05/2015, 19:14 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama ingin agar konsultan proyek pembangunan Terminal Rawamangun, Jakarta Timur, digugat ke jalur hukum. Pasalnya, Ahok kecewa karena konstruksi jalan masuk di terminal itu ternyata menghambat jalur masuk bus.

Berdasarkan pantauan Kompas.com, Senin (25/5/2015), jalur masuk Terminal Rawamangun berbentuk terlalu menikung. Jalur dibuat menikung disebut-sebut karena adanya kantor Suku Dinas Perhubungan Jakarta Timur. Padahal, kalau dibuat lurus, hal itu tak menghambat masuk bus.

Kantor Sudin Perhubungan Jakarta Timur terletak berdampingan dengan jalan yang menikung tersebut. Menurut rencana, kantor Sudin Perhubungan ini bakal dibongkar dan dipindahkan ke gedung baru Terminal Rawamangun.

Kepala Sub Bagian Humas UP Terminal Dishub dan Transportasi DKI, Didi Supardi, membenarkan hal ini. "Kita sudah menyurati BPKAD jadi nanti mau ada penghapusan (bongkar). Bukan kita yang merobohkan karena itu barang (gedung) milik negara," kata Didi, saat ditemui wartawan, di kantornya, Senin sore.

Hanya saja, pihaknya tak tahu kapan Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) akan melakukan pembongkaran. Dia mengakui, karena masalah jalur yang terlalu menyerong ke kanan itu, bus berbadan besar tak bisa masuk.

"Kalau bus kayak AKAP memang tidak bisa masuk, takutnya nyangkut atau kena, makanya yang boleh masuk cuma bus yang berbadan kecil atau standar," ujar Didi.

Untuk itu, pihaknya menerapkan kebijakan agar bus besar parkir di luar terminal. Agar tak semrawut, diberikan waktu parkir bergantian. "Istilahnya kita dorong-tendang, jadi kalau sudah datang satu bus, yang sudah ngetem kita dorong jalan. Kalau tidak, macet," ujar Didi.

Sebelumnya, Ahok ingin agar konsultan proyek pembangunan Terminal Rawamangun, Jakarta Timur, dituntut ke jalur hukum.

"Pak Gubernur kecewa ada beberapa konsultan yang mau digugat ke polisi. Contoh konsultan Terminal Rawamangun," ujar Kepala BPKAD Heru Budi Hartono di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (25/5/2015).


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Megapolitan
Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Megapolitan
Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Megapolitan
Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Megapolitan
Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal 'Fogging' buat Atasi DBD di Jakarta

Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal "Fogging" buat Atasi DBD di Jakarta

Megapolitan
April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Megapolitan
“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

Megapolitan
Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Megapolitan
Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Megapolitan
Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Megapolitan
Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Megapolitan
Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Megapolitan
Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Megapolitan
Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com