Dengan tidak terjalinnya kerja sama antara Pemprov DKI dan swasta, Irwandi mempertanyakan pihak penyelenggara yang mencatut lambang Pemprov DKI "Jaya Raya" di spanduk, poster, banner, dan stiker promosi acara mereka.
Pasalnya, untuk menyewa tenda di PRJ, dikenakan biaya hingga Rp 2 juta. Irwandi mengaku khawatir banyak pihak yang menyangka PRJ Senayan merupakan acara resmi Pemprov DKI dan seluruh biaya sewa masuk ke dalam pendapatan asli daerah (PAD).
"Saya baru lihat kok ada lambang DKI ya di posternya. Masalahnya, ada pemungutan tenda Rp 2 juta dan ada logo Pemprov DKI, takutnya warga atau penyewa mengira duitnya masuk ke DKI, padahal kami sama sekali tidak terlibat apa pun," kata Irwandi.
Pihak penyelenggara, kata dia, juga telah meminta Dinas KUMKMP DKI untuk meminjamkan tenda dengan logo Pemprov DKI. Namun, pihaknya buru-buru menarik tenda tersebut karena Dinas KUMKMP DKI tidak bekerja sama dengan penyelenggara. Selain itu, Irwandi mengungkapkan, audiensi dengan Wakil Gubernur DKI Djarot Saiful Hidayat beberapa waktu lalu tidak bisa serta-merta dapat mencatut lambang Pemprov DKI di media promosi mereka.
"Organisasi atau penyelenggara apa pun juga bisa audiensi dengan Pak Wagub. Tapi, bukan berarti setuju logonya dimasukkin, nanti kami hubungi penyelenggara acara (PRJ Senayan)," kata Irwandi.
PRJ Senayan ini akan diselenggarakan selama satu pekan, yakni pada tanggal 30 Mei hingga 5 Juni mendatang. Sebanyak 466 stan gratis disediakan untuk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Selain itu, akan ada tiga panggung hiburan dengan penampilan 50 artis, seperti Zaskia Gotik, Wali, Siti Badriah, Kerispatih, The Virgin, dan lain-lain.