Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Curigai Produksi Uang Palsu karena Bau Zat Kimia Sangat Menyengat

Kompas.com - 27/05/2015, 16:18 WIB
Aldo Fenalosa

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Terungkapnya rumah produksi uang palsu di kawasan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, pada Selasa (26/5/2015) malam berawal dari informasi warga sekitar yang tidak tahan dengan bau menyengat zat kimia dari rumah tersebut. Warga sekitar melaporkan hal tersebut kepada petugas di Polsek Mampang Prapatan pada siang harinya.

"Laporan korban uang palsu sih enggak, tetapi informasi saja. Masyarakat menginformasikan ada bau menyengat di sebuah kos di kawasan itu," ujar Kanit Krimsus Polres Jakarta Selatan Ajun Komisaris Riki Yariandi saat ditemui Rabu (27/5/2015) siang.

Polisi lalu menindaklanjuti informasi warga Mampang Prapatan dengan melakukan pengecekan ke lokasi. [Baca: Rumah Produksi Uang Palsu di Mampang Dibongkar]

Bersama sejumlah petugas Polsek Mampang, petugas Polres Jakarta Selatan menggeledah rumah kos tersebut dan menemukan sejumlah uang palsu beserta alat-alat produksinya.

"Saat pukul 18.00 bersama Polsek Mampang, kita cek benar apa tidak informasinya, dan ternyata ada langsung digerebek," kata Riki.

Dalam penggerebekan itu, enam orang pria ditangkap polisi karena menjadi produsen uang palsu. Keenam orang itu masing-masing berinisial NA, NH, SAR, EH, JUM, dan AZH.

Atas perbuatan mereka, komplotan ini diancam dengan Pasal 27 ayat 1 dan 37 ayat 1 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2011 serta Pasal 244 KUHP tentang pemalsuan mata uang dan uang kertas.

Hukuman dari pelanggaran sejumlah itu membuat komplotan ini bisa dipenjara hingga seumur hidup.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

Megapolitan
Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Megapolitan
Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Megapolitan
Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Megapolitan
Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Megapolitan
Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Megapolitan
Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com