Data di Dinas Bina Marga menyebutkan, sejumlah jalan yang akan dibeton meliputi Jalan Budi Kemuliaan, Jalan Raya Abdul Muis, Jalan Majapahit, Jalan Gajah Mada dan Jalan Hayam Wuruk, Jalan Kebon Jeruk di depan kantor RCTI, Jalan Cengkareng, Jalan Duren Sawit, Jalan Bekasi Timur, serta Jalan Cipinang Raya lajur Kanal Banjir Timur (KBT).
"Tahun ini kami akan tingkatkan sejumlah ruas jalan dan busway dari yang tadinya aspal menjadi beton. Betonisasi jalan dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan struktur base ruas jalan hingga memiliki tingkat kepadatan lebih tinggi," kata Kepala Bidang Pembangunan Jalan dan Jembatan Dinas Bina Marga Yudi Febriyadi, di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (29/5/2015).
Menurut Yudi, jalan-jalan yang akan dibeton adalah yang saat ini berada dalam kondisi rusak, baik yang hanya sekadar bergelombang maupun sudah dalam tahap berlubang. Kerusakan disebabkan oleh beberapa faktor, mulai dari terlalu sering menahan beban kendaraan berat hingga karena tergenang banjir.
"Di kawasan Cengkareng Green itu jalannya kan rusak setelah ada sheetpile (turap beton) di proyek Ciliwung-Cisadane. Itu yang akan kita beton dari Daan Mogot ke Pantai Indah Kapuk," jelas dia.
Yudi menjelaskan, betonisasi jalan akan menggunakan dua metode. Pembetonan lajur reguler akan menggunakan metode Cold Miling Recyling With Foam Bitumen (CMRFB), sedangkan pembetonan jalur bus transjakarta menggunakan speed create dari Holcim yang bersifat lentur dan cepat kering.
"Jalan biasa nanti akan kita kerok base-nya, lalu dibeton pakai metode CMRFB seperti di jalur pantura dan Jagorawi. Jadi base-nya kita buat tinggi, kepadatannya juga harus lebih dari 80 persen dari California Bearing Ratio (CBR)-nya supaya kuat," papar dia.
"Sedangkan pembetonan lajur transjakarta kita pakai metode speed create dari Holcim. Jadi malam kita beton, paginya bisa langsung open traffic. Umur jalan bisa sampai 20 tahun. Jalannya juga akan lebih nyaman karena lebih lentur dan tidak keras seperti aspal," tutur Yudi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.