Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok: Maling-maling Cepat Ditangkap Deh supaya Beban Aku Agak Ringan

Kompas.com - 29/05/2015, 13:59 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mendukung peningkatan status penyelidikan menjadi penyidikan pada kasus dugaan penyalahgunaan pengadaan scanner dan perangkat elektronik sekolah lainnya dalam anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) oleh Bareskrim Polri.

Ia berharap pihak kepolisian membuka masalah seterang-terangnya untuk mengetahui oknum-oknum yang mengambil uang rakyat. "Saya cuma berpikir maling-maling cepat ditangkapin sajalah supaya beban aku agak ringan sedikit," kata Basuki, di Balai Kota, Jumat (29/5/2015). 

Sebab, selama ini, Basuki merasa "capek hati" untuk terus memelototi anggaran. Tak hanya itu, ia juga harus baik-baik memperhatikan oknum pejabat DKI mana saja yang terindikasi menyalahgunakan anggaran. [Baca: Polisi Usut Anggaran Siluman Rp 150 Miliar Proyek "Printer" dan "Scanner" di Jakarta Barat]

Dia juga harus pintar mengetahui strategi yang dilakukan oknum pejabat untuk mencoba menyalahgunakan anggaran. Salah satu contoh sederhananya ialah saat kasus keterlambatan gaji petugas pintu air Dinas Pekerjaan Umum (PU).

Ahok, sapaan Basuki, membenarkan petugas-petugas itu tidak diberi gaji. Namun, pihak Dinas PU saat itu menyisipkan 500 nama petugas fiktif untuk dikirim gaji.

"Saya enggak mau bayar, kasih dulu nama-namanya ke saya. Mereka enggak bisa kasih nama saya yang benar, termasuk Dinas Kebersihan yang mengaku punya 20.000 lebih PHL (pekerja harian lepas). Pas saya cocokin masukin namanya ke Bank DKI, tidak semua nama-nama itu datang, paling yang datang cuma belasan ribu PHL," kata Basuki. 

Oleh karena itu, kini ia memaksa Dinas PU, Dinas Kebersihan, serta Dinas Pertamanan untuk memberikan nama-nama PHL-nya. Kemudian, PHL-PHL ini akan terintegrasi dengan sistem Jakarta Smart City. [Baca: Wali Kota Jakarta Pusat Mengaku Diperiksa sebagai Saksi Kasus Korupsi UPS]

Hal itu diupayakan agar warga dapat mengetahui dan mengawasi kinerja PHL yang bertugas di lingkungannya. Adapun terakhir, Bareskrim memeriksa Wali Kota Jakarta Pusat Mangara Pardede yang sebelumnya menjabat sebagai Sekwan DPRD.

"Semua data sudah kami kasih. Kemarin Pak Mangara sudah lapor sama saya kalau dia dipanggil (Bareskrim)," kata Basuki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BPBD DKI: Banjir yang Rendam Jakarta sejak Kamis Pagi Sudah Surut

BPBD DKI: Banjir yang Rendam Jakarta sejak Kamis Pagi Sudah Surut

Megapolitan
Maju Mundur Kenaikan Tarif Transjakarta, Wacana Harga Tiket yang Tak Lagi Rp 3.500

Maju Mundur Kenaikan Tarif Transjakarta, Wacana Harga Tiket yang Tak Lagi Rp 3.500

Megapolitan
Mengapa Penjaga Warung Madura Selalu 'Video Call' Setiap Hari?

Mengapa Penjaga Warung Madura Selalu "Video Call" Setiap Hari?

Megapolitan
Gara-gara Masalah Asmara, Remaja di Koja Dianiaya Mantan Sang Pacar

Gara-gara Masalah Asmara, Remaja di Koja Dianiaya Mantan Sang Pacar

Megapolitan
Pendatang Usai Lebaran Berkurang, Magnet Jakarta Kini Tak Sekuat Dulu

Pendatang Usai Lebaran Berkurang, Magnet Jakarta Kini Tak Sekuat Dulu

Megapolitan
Pendaftaran Cagub Independen Jakarta Dibuka 5 Mei 2024, Syaratnya 618.750 KTP Pendukung

Pendaftaran Cagub Independen Jakarta Dibuka 5 Mei 2024, Syaratnya 618.750 KTP Pendukung

Megapolitan
Polisi Tilang 8.725 Pelanggar Ganjil Genap di Tol Jakarta-Cikampek Selama Arus Mudik dan Balik

Polisi Tilang 8.725 Pelanggar Ganjil Genap di Tol Jakarta-Cikampek Selama Arus Mudik dan Balik

Megapolitan
Belajar dari Pemilu 2024, KPU DKI Mitigasi TPS Kebanjiran Saat Pilkada

Belajar dari Pemilu 2024, KPU DKI Mitigasi TPS Kebanjiran Saat Pilkada

Megapolitan
Kisah Bakar dan Sampan Kesayangannya, Menjalani Masa Tua di Perairan Pelabuhan Sunda Kelapa

Kisah Bakar dan Sampan Kesayangannya, Menjalani Masa Tua di Perairan Pelabuhan Sunda Kelapa

Megapolitan
Bandara Soekarno-Hatta Jadi Bandara Tersibuk Se-Asia Tenggara Selama Periode Mudik Lebaran

Bandara Soekarno-Hatta Jadi Bandara Tersibuk Se-Asia Tenggara Selama Periode Mudik Lebaran

Megapolitan
KPU DKI Susun Jadwal Pencoblosan Pilkada 2024 jika Terjadi Dua Putaran

KPU DKI Susun Jadwal Pencoblosan Pilkada 2024 jika Terjadi Dua Putaran

Megapolitan
Mengapa Warung Madura di Jabodetabek Buka 24 Jam?

Mengapa Warung Madura di Jabodetabek Buka 24 Jam?

Megapolitan
Misteri Motif Selebgram Meli Joker Pilih Akhiri Hidup dengan 'Live' Instagram, Benjolan di Kepala Sempat Disorot

Misteri Motif Selebgram Meli Joker Pilih Akhiri Hidup dengan "Live" Instagram, Benjolan di Kepala Sempat Disorot

Megapolitan
Dishub DKI Kaji Usulan Kenaikan Tarif Rp 3.500 Bus Transjakarta yang Tak Berubah sejak 2007

Dishub DKI Kaji Usulan Kenaikan Tarif Rp 3.500 Bus Transjakarta yang Tak Berubah sejak 2007

Megapolitan
Tarif Sementara Bus Transjakarta ke Bandara Soekarno-Hatta Rp 3.500, Berlaku Akhir April 2024

Tarif Sementara Bus Transjakarta ke Bandara Soekarno-Hatta Rp 3.500, Berlaku Akhir April 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com