Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok: Kami Tidak Mau Lagi Kembangkan Monorel

Kompas.com - 29/05/2015, 17:15 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, PT Jakarta Monorail (PT JM) masih memiliki peluang untuk mengembangkan usahanya di bidang transportasi massal berbasis rel di Jakarta.

Kendati demikian, apabila bersedia mendesain ulang pembangunan depo monorel, PT JM harus mengikuti lelang tender dari awal kembali bersama perusahaan lainnya. 

"(PT Jakarta) Monorail masih boleh (kembangkan monorel). Cuma kan kalau dia keluar dari jalur awal, harus ikut lelang lagi," kata Basuki di Balai Kota, Jumat (29/5/2015). 

Apabila PT JM bersikeras untuk tetap membangun depo di Waduk Setiabudi dan Tanah Abang, Basuki memastikan monorel tidak akan beroperasional di Ibu Kota.

Sebab, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kementerian PU-Pera) telah mengkaji kemungkinan pembangunan depo di Waduk Setiabudi.

Hasilnya, jika depo dibangun di atas Waduk Setiabudi, dikhawatirkan peristiwa jebolnya tanggul Latuharhari terulang kembali. Meski demikian, ia menyambut baik upaya PT JM untuk melakukan desain ulang pembangunan depo monorel.

"Kalau mampu sih boleh sajalah. Cuma ya kami tidak mau lagi kembangkan monorel," kata Basuki. 

Ahok, sapaan Basuki, lebih memilih untuk membangun light rail transit (LRT) dibandingkan monorel. Bahkan, Basuki telah mengungkapkan rencana pembangunan monorel ini kepada Presiden Joko Widodo.

Nantinya, Pemprov DKI dan pengembang yang akan membangun LRT. Dengan pembagian, Pemprov DKI membangun infrastruktur (jalan layang) dan BUMD serta BUMN dan pengembang membeli rolling stock, kereta, dan mengoperasikan LRT.

Tiap pengembang dan BUMD wajib mengikuti lelang tender pengadaan kereta serta pengoperasian LRT. Akhir tahun ini, pembangunan LRT akan dimulai.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com